JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa ekonomi digital menjadi peluang baru bagi Indonesia. Ia memprediksi bahwa ekonomi digital Indonesia akan terus membesar, bahkan bisa tumhuh delapan kali lebih cepat dibandingkan peruntungan produk domestik bruto (PDB).
Erick mengatakan bahwa kontribusi ekonomi digital Indonesia terhadap PDB saat ini sekitar 4 persen. Diproyeksikan pada tahun 2030 akan menjadi 18 persen.
"Ini luar biasa. Kita akan mempunyai di tahun 2030 sebesar Rp4.300 triliun. Ini merupakan potensi yang harus sangat kita pertahanan, selain sumber daya alam (SDA) kita," katanya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook, Selasa, 22 Maret.
Bahkan, Erick juga mengatakan bahwa ekonomi digital Indonesia berpotensi tumbuh lebih tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya. Pertumbuhan tersebut dilihat dari sisi Gross Merchandise Value (GMV).
"Kalau kita lihat, di Asia Tenggara kita pun terbesar dan akan terus tumbuh. Tapi ini secara market-nya. Artinya, inovasi investasi di startup harus mulai diseimbangkan kepada Indonesia. Sehingga Indonesia tidak hanya menjadi market," ucapnya.
BACA JUGA:
Karena itu, kata Erick, sangat penting apabila Indonesia memliki roadmap sendiri. Bukan bergantung pada roadmap negara lain baik China, maupun Amerika Serikat. Hal ini guna memastikan pertumbuhan dan terciptanya lapangan kerja ada di Indonesia.
"Kita tidak anti asing. Tetapi penting sekali kita Indonesia harus punya roadmap Indonesia bukan roadmap China, bukan roadmap Amerika, tetapi roadmap Indonesia yang memastikan tadi pertumbuhan, membuka lapangan kerja, investasi ada di Indonesia," tuturnya.