JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam industri pertahanan PT Pindad disebutkan baru saja menerima kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Kenya Raychelle Omamo akhir pekan ini.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengungkapkan pihaknya menyambut baik kedatangan Menlu Kenya di fasilitas produksi Bandung, Jawa Barat. Menurut Abraham, kedatangan delegasi negara sahabat ini merupakan bagian dari penjajakan dan perencanaan potensi kerja sama terutama di bidang pertahanan.
“Pindad merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Industri pertahanan Indonesia. Dua produk andalan kami, yakni kendaraan tempur (ranpur) Anoa dan Komodo telah terbukti kualitas dan durabilitasnya karena telah digunakan dalam mendukung misi TNI tidak hanya di dalam tetapi juga luar negeri (UN Peace Keeping) di berbagai belahan dunia seperti Lebanon, kongo, Afrika Tengah, dan Sudan,” ujarnya dalam keterangan resmi saat berbicara dengan Menlu Kenya, dikutip Minggu 20, Maret.
Dalam penjelasannya, Abraham mengungkapkan jika ranpur Anoa dibekali body dan kaca anti peluru serta sistem persenjataan yang mumpuni di kelasnya. Sementara Komodo memiliki kemampuan yang hampir sama dengan Anoa namun punya sistem persenjataan yang dapat dikendalikan melalui Remote Control Weapon System (RCWS).
BACA JUGA:
“Semoga dengan adanya kunjungan ini Kenya dan Indonesia dapat merealisasikan kerjasama di bidang Industri Pertahanan,” tegas dia.
Pada kesempatan yang sama, Menlu Kenya merasa senang sudah di berikan untuk bisa melihat secara langsung fasilitas produksi milik PT Pindad dan melihat potensi kerja sama yang bisa dilakukan.
“Saya mengucapkan terimakasih atas sambutan yang diberikan. Kunjungan ini tidak lain merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan hubungan di bidang pertahanan dan keamanan. Maka dari itu, penting untuk bisa melihat dan mengerti bagaimana Pindad mengembangkan produk-produk yang dimiliki dan bagaimana kami bisa meningkatkan kemampuan pertahanan negara kami,” jelasnya.
Selain produk hankam, Menlu Kenya juga meninjau produk-produk industrial, termasuk berbagai mesin pertanian dan alat berat ekskavator yang bisa menjadi alternatif peningkatan hubungan dagang.