Ditunjuk Jadi Komut, Ini Arahan Pertama Suprajarto Untuk Bank Jatim
Ilustrasi (dok. Antara)

Bagikan:

SURABAYA - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) yang digelar di Surabaya, Kamis, 17 Maret, telah menetapkan mantan Direktur UTama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) periode 2017-2019, Suprajarto, sebagai Komisaris Utama (Komut) perusahaan yang baru.

Dalam pernyataan pertamanya sebagai Komisaris Utama, Suprajarto pun langsung memasang target tinggi untuk diwujudkan oleh jajaran manajemen Bank Jatim, yaitu menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbaik di Indonesia, menggeser posisi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk (Bank Jabar).

"Kami ingin mengawal untuk paling tidak Bank Jatim bisa menggeser Bank Jabar di posisi (BPD) nomor satu," ujar Suprajarto, sebagaimana dilansir Antara, Kamis, 17 Maret.

Guna mewujudkan target tersebut, Suprajarto mengajak jajaran formasi baru petinggi Bank Jatim untuk dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah, dan siap mengikuti perubahan yang terjadi di sektor keuangan maupun perbankan.

"Potensi Jawa Timur ini sangat luar biasa. Sebagai gerbang Indonesia bagian timur, tentu banyak hal yang bisa dikerjakan oleh Bank Jatim antara dewan komisaris dengan direksi," tutur SUprajarto.

Dalam posisinya sebagai Komut, Suprajarto juga berjanji bakal mengerahkan semua tenaga dan pengalamannya dalam industri perbankan Tanah Air selama ini. Merespon tantangan sekaligus semangat dari SUprajarto, Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, pun menyampaikan dukungannya.

"Untuk bisa menangkap peluang, kami punya power plan sampai 2025. Termasuk di Bidang TI, digital, tentu akan kami wujudkan," ujar Busrul, dalam kesempatan yang sama.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang juag turut hadir dalam RUPS, menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja positif Bank Jatim pada tahun buku 2021 yang membukukan kenaikan total aset sebesar 20,45 persen dari tahun sebelumnya.

Khofifah mendorong agar Bank Jatim tidak hanya menjadi profit institution, tapi mampu menggairahkan sektor ekonomi di daerah, dengan turut membantu penyaluran kredit guna penguatan ekspansi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Berdasarkan catatan nilai aset keseluruhan Bank Pembangunan Daerah yang tersebar di seluruh Indonesia hingga akhir kuartal kedua 2021 telah meningkat hingga 7,73 persen.

Total aset 26 Bank BPD tercatat sebesar Rp787,85 triliun, naik dari posisi akhir 2020 yang berada di angka Rp730,97 triliun.

Dua dari tiga emiten bank BPD yang melantai di bursa, memimpin dari sisi jumlah aset hingga tengah 2021 adalah aset PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mencapai Rp150,44 triliun.

Emiten yang kedua adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) Rp95,47 triliun, atau naik hingga 14,18 persen dari sebelumnya sebesar Rp83,62 triliun.