Gubernur Khofifah Optimistis Bandara Juanda Jadi Hub Jemaah Umrah
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa/FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

SIDOARJO - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur menjadi hub jemaah umrah yang berasal dari provinsi di luar Jatim.

"Jemaah umrah yang berangkat dari Bandara Juanda ini tidak hanya berasal dari Jatim, namun juga dari Medan (Sumatera Utara), D.I. Yogyakarta dan Kalimantan Selatan," katanya di sela melepas langsung pemberangkatan ibadah umrah dari Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jatim dikutip Antara, Selasa, 15 Maret.

Penerbangan tanpa transit (direct flight) dari Juanda ke Madinah ini menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA9848 dengan jumlah penumpang sebanyak 220 jamaah.

"Sehari sebelumnya, juga jamaah umrah juga telah berangkat dari Bandara Juanda menggunakan maskapai Lion Air," ujarnya.

Dengan dibukanya kembali Bandara Juanda untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) termasuk umrah menjadi hub yang sangat strategis bagi keberangkatan jamaah umrah dari berbagai provinsi di Indonesia.

Seluruh proses manajemen dari keberangkatan umrah ini diharapkan diikuti dengan kedisiplinan protokol kesehatan. Baik dari masing-masing jamaah atau pun pihak penyelenggara ibadah umrah baik travel ataupun dari Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (AMPHURI).

“Semuanya harus bersinergi untuk bisa memberangkatkan, menyelenggarakan, dan sampai kepulangan semua dalam keadaan sehat, selamat, dan lancar. Apalagi ini keberangkatan umrah kurang lebih dua tahun tertunda karena pandemi COVID-19,” katanya.

Pembukaan kembali Bandara Juanda untuk PPLN dan ibadah umrah ini menjadi bagian penting yang seiring dengan proses yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

“Kita bisa membayangkan ada yang dari Medan, Kalsel dan Jogja mereka pasti butuh penginapan atau hotel. Tentunya ini jadi sinergi dari seluruh institusi yang bisa memberikan nilai tambah yang strategis bagi kita semua salah satunya Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang ada di Jatim,” ujarnya.

Ke depan, Khofifah berharap proses pemberangkatan umrah dari Bandara Juanda ini akan bisa berjalan secara reguler dan intensitas penerbangannya bisa ditingkatkan, apalagi menjelang bulan Ramadhan.

“Semoga ke depan pemberangkatan umrah ini bisa berjalan reguler dan intensitas keberangkatan dari Bandara Juanda ini bisa meningkat. Baik menjelang maupun saat bulan Ramadhan minat umrah tinggi sekali. Apalagi dua tahun ini tertunda karena pandemi COVID-19,” katanya.

Disinggung terkait penyelenggaraan ibadah haji, Gubernur Khofifah mengatakan akan menunggu keputusan dari pemerintah pusat dan juga menunggu kepastian dari pemerintah Arab Saudi. Tentunya hal ini sudah dilakukan kesiapsiagaan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Agama.

“Saya rasa Kemenag pasti sudah melakukan kesiapsiagaan kapan lampu hijau dari pemerintah Saudi untuk pemberangkatan Ibadah Haji. Jumat kemarin kami rakor dipimpin Pak Menko Marves dan beliau menyampaikan saat bertemu dengan Pangeran Mohammed Bin Salman di Arab Saudi, beliau meminta ada penambahan kuota haji karena dua tahun perjalanan haji ditunda karena pandemi COVID-19,” katanya.