JAKARTA - Satu per satu, banyak perusahaan menyadari bahwa pasar modal jadi salah satu sumber pendanaan segar untuk berbagai kebutuhan. Seperti yang dilakukan PT Sigma Energy Compressindo Tbk.
Perseroan berencana menjadi perusahaan publik melalui mekanisme initial public offering (IPO) dengan melepas 270 juta saham baru atau setara dengan 29,67 persen dari modal ditempatkan dan disetor.
Mengutip dokumen penawaran yang dirilis Selasa 15 Maret, saham Sigma Energy ditawarkan mulai Rp190-Rp230 per saham. Dengan begitu, Sigma Energy berpotensi meraup dana segar Rp51,3 miliar hingga Rp62,1 miliar.
Jika target tersebut terealisasi, Sigma Energy berencana menggunakan dana hasil IPO untuk pembyaran utang ke Bank KEB Hana Indonesia. Sebagian lainnya untuk pengembangan usaha, dan sisanya untuk kebutuhan modal kerja.
Perseroan akan memulai masa penawaran awal sahamnya pada hari ini hingga 18 Maret 2022, untuk mendapatkan tanggal efektif pada 29 Maret. Kemudian dilanjutkan dengan masa penawaran umum perdana saham pada 31 Maret - 5 April.
Adapun perkiraan pencatatan perdana saham di BEI akan berlangsung pada 7 April 2022.
BACA JUGA:
Sebagai tambahan informasi, Sigma Energy merupaka perusahaan swasta nasional yang didirikan pada tahun 2007 yang bergerak dalam bidang usaha jasa penyewaan alat-alat untuk monetisasi minyak dan gas suar bakar dengan menggunakan teknologi kompresi untuk penurunan emisi gas rumah kaca.
Pada saat ini perseroan adalah pemimpin pasar dalam menyediakan layanan mini gas kompresor untuk memonetisasi gas suar bakar dan mengoptimalkan produksi migas pada sumur-sumur marjinal serta yang berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan cara menangkap hingga 1.500 MMSCF gas suar bakar per tahun senilai sekitar 12,5 juta dolar AS.
Pada tahun 2017 Perseroan memulai cabang usaha baru yang bergerak di bidang pengoperasian SPBU dibawah PT Sigma Niaga Gas. Bersama SHELL, proyek pertama dimulai di tempat yang strategis yaitu di Kawasan Soewarna Bussiness Park area Bandara International Soekarno Hatta.