Anti Trading Abal-Abal, BCA Hadirkan Welma untuk Investasi Milenial
EVP Wealth Management BCA Ugahary Yovvy. (Foto: Dok. BCA)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) terus mendorong pengembangan layanan Wealth Management (Welma) sebagai aplikasi investasi serta asuransi andalan bagi nasabah.

EVP Wealth Management BCA Ugahary Yovvy mengatakan sejauh ini kehadiran Welma disambut cukup baik oleh masyarakat. Malahan, Yovvy menyebut fasilitas ini mendapat tempat tersendiri bagi nasabah milenial.

Hal tersebut dibuktikan oleh pengguna Welma yang 50 persen diantaranya adalah kalangan milenial dan generasi Z.

“Kami memang mendapat keberuntungan dari kesadaran masyarakat yang tinggi saat ini terhadap investasi, termasuk dari para nasabah milenial BCA.” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Senin, 14 Maret.

Disebutkan potensi pangsa pasar investasi milenial terus meningkat dari tahun ke tahun. Kata Yovvy, jumlah investor di pasar modal selama dua tahun terakhir meningkat tiga kali lipat, dimana 81,5 persen didominasi oleh milenial dengan usia 40 tahun ke bawah.

“Target kami adalah melampaui pencapaian kinerja tahun lalu,” tuturnya.

Yovvy menambahkan, saat ini instrumen investasi yang laris di kalangan investor adalah investasi dari perusahaan yang menjamin pelaksanaan environment, social, dan government (ESG). Selain mempertimbangkan return yang konsisten dan risiko, investor juga melihat tanggung jawab dan komitmen perusahaan terhadap ekonomi berkelanjutan dan lingkungan.

Yovvy juga memberikan tips kepada investor pemula. Menurut dia, milenial jangan cuma melihat keuntungannya ketika memutuskan untuk memilih instrumen investasi tertentu. Sebab, imbal hasil yang tinggi cenderung berbanding lurus dengan risiko yang tinggi. Milenial juga perlu mencermati cara kerja instrumen investasi dengan memperdalam literasi.

“Jangan hanya ikut teman atau menjadi follower dari tren semata. Pilihlah instrumen investasi sesuai tujuan, kebutuhan, dan risikonya. Jangan juga meletakkan semua investasi pada satu instrumen. Jika sudah tahu risiko, siap juga untuk menerima risiko tersebut,” tutup Yovvy.