PSI Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng Murah, Kemendag: Enggak Masalah karena Stoknya Banyak, tapi Saya Tidak Tahu Mereka Dapat dari Mana
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perdagangan menyampaikannya tidak mempermasalahkan operasi pasar yang dilakukan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meskipun aksi tersebut mendapat sorotan. Sebab, penjualan minyak goreng dilakukan di tengah-tengah kelangkaan.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan menjelaskan operasi pasar tersebut tidak menjadi masalah karena stok minyak goreng di pasaran melimpah.

"Silakan. Enggak ada masalah. Stoknya banyak," kata Oke, saat ditemui di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu, 9 Maret.

Lebih lanjut, Oke mengaku tidak mengetahui minyak goreng yang didapatkan partai politik tersebut bersumber dari mana.

"Saya enggak tahu dia dapat dari mana, apakah ada hubungan khusus dari perusahaan," ucapnya.

Oke juga menjelaskan bahwa permasalahan minyak goreng saat ini karena ada opini kelangkaan barang. Sebab, ada pihak-pihak yang ingin menjual minyak goreng dengan harga mahal demi keuntungan pribadi.

"Ada opini seolah-olah barangnya langka padahal banyak. Iya (karena orang ingin jual mahal)," tuturnya.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan stok minyak goreng sangat banyak. Bahkan, diibaratkan saking banyaknya seperti becek.

Lutfi mengatakan bahwa stok tersebut merupakan hasil kebijakan dari domestic market obligation (DMO). Bahkan, kata Lutfi, distribusi minyak goreng juga sudah berjalan di 356 kabupaten/kota di Indonesia.

"Kalau kita lihat daripada jumlahnya di lapangan mestinya sudah bukan basah lagi, tapi becek," ujar Lutfi dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 9 Maret.

Kata Lutfi, sejak 14 Februari hingga 8 Maret 2022 total ekspor kelapa sawit mentah (CPO) dan turunannya mencapai 2.771.294 ton dan terdapat 126 penerbitan ekspor dari 56 eksportir.

Sementara, total DMO yang terkumpul 573.890 ton. Sedangkan, total DMO terdistribusi 415.787 ton. Pendistribusian dalam bentuk minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan ke pasar.

"Pendistribusian DMO telah melebihi perkiraan kebutuhan konsumsi satu bulan yang mencapai 327.321 ton," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, video minyak goreng dijual murah diunggah oleh akun Twitter resmi DPP PSI @psi_id. Disebutkan, minyak goreng dijual dengan harga Rp10 ribu per liter.

Dalam keterangan di video berdurasi 0.30 detik, PSI menyebutkan bahwa penjualan dilakukan di Kecamatan Cibarusah.

 "Minyak goreng masih langka. DPD PSI Kabupaten Bekasi menggelar pasar murah di Kecamatan Cibarusah. Ratusan liter minyak goreng dijual dengan harga Rp 10 ribu per liter. Hadir kerja untuk rakyat!" tulis akun.

Unggahan ini mendapat banyak respons dari warganet. Bagaimana mungkin, di tengah kelangkaan minyak saat ini, PSI justru memiliki akses mendapatkan minyak goreng dan menjualnya ke warga.Dengan beragam respons dari warganet, PSI pun menjawab kalau minyak diperoleh dengan cara dibeli dari pedagang tradisional Bekasi."Lebih dari 10 pedagang kami beli secara bergantian dan harga yang kami bayar juga harga jual saat ini, bukan harga subsidi pemerintah," kata Ketua DPD PSI Kabupaten Bekasi Muhammad Syahril.