Bagikan:

JAKARTA – Krisis militer yang terjadi di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina membawa dampak serius bagi sektor perekonomian. Salah satu negara yang terlibat konfik, yakni Ukraina, dikabarkan telah mengajukan permohonan pengucuran pembiayaan (utang) kepada Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF).

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam laporan resminya hari ini waktu Indonesia.

“Ukraina telah meminta pembiayaan darurat sebesar 1,4 miliar dolar di bawah Instrumen Pembiayaan Cepat IMF,” demikian keterangan Kristalina, Minggu, 6 Maret.

Disebutkan bahwa IMF telah menyetujui pengajuan utang pemerintah Ukraina yang kini tengah dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelensky. Bahkan, IMF sendiri menjanjikan dana miliaran dolar itu akan segera cair dalam waktu dekat sebelum tengah bulan ini berlalu.

“Kami mengantisipasi membawa permintaan ini ke Dewan Eksekutif untuk dipertimbangkan paling cepat minggu depan,” tutur Kristalina menambahkan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi, disebutkan jika Ukraina setidaknya kehilangan potensi ekonomi sebesar 280 miliar dolar AS (Rp4.000 triliun) dari produk domestik bruto (PDB) sejak bersitegang dengan Rusia dalam beberapa tahun terakhir. Demikian yang disampaikan oleh The Economics and Business Research dalam laporannya belum lama ini.

Dalam sebuah pernyataan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggelontorkan 12,5 miliar dolar untuk menahan gempuran Rusia dalam sepekan terakhir.

Kondisi ketidakpastian ekonomi semakin menguat ketika pada pengusaha kakap di negara itu memilih untuk meninggalkan dalam negeri di tengah seruan Presiden Zelensky yang menyerukan rakyatnya untuk tidak panik.