JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ikut mencermati kemacetan lalu lintas di jalur Puncak Bogor yang telah terjadi berulang-ulang. Bahkan, Sandi punya solusi permanen atas masalah tersebut.
Menurut Sandi, jalur puncak yang melewati dua kabupaten di Jawa Barat itu perlu memiliki kereta gantung (cable car). “Selain ramah lingkungan, cable car juga memiliki sensasi yang berbeda karena di destinasi-destinasi pegunungan di luar negeri juga ada cable car, malah dengan trem yang besar,” kata Menparekraf Sandiaga dikutip Antara, Rabu 2 Maret.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa juga punya usulan. Rizki mengusulkan pembuatan aplikasi pendaftaran kunjungan wisatawan.
Aplikasi itu akan mengatur pembatasan wisatawan melalui pengaturan jam, sehingga ketika melebihi carrying capacity (daya dukung lingkungan), maka pendaftaran wisatawan harus disetop.
“Ini kan masalahnya macet karena bergerak dalam waktu bersamaan. Kalau kita bisa mengurai waktu-waktu perjalanannya, mungkin bisa juga (dengan) teknologi ini,” ucap Rizki.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Sandiaga mengingatkan, sebelum berlibur ke Puncak, wisatawan harus mempersiapkan kendaraan agar tidak mogok sehingga memperparah kemacetan arus lalu lintas.
Selain itu, Menparekraf Sandiaga Uno juga mengingatkan pengendara mematuhi peraturan lalu lintas. “Jangan main serobot, jangan akhirnya tidak sabar dan memperparah kemacetan ini,” ujarnya.
Dia menceritakan pengalamannya mengalami kemacetan ketika berkendara ke Puncak Bogor menaiki motor karena ada kendaraan mogok, pengendara berhenti di bahu jalan, dan pengemudi yang mengabaikan pola rekayasa lalu lintas.
Dalam hal ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian yang telah menyiapkan pola rekayasa lalu lintas agar dipatuhi pengendara dan menginstruksikan jajaran kementeriannya agar menjadikan peristiwa ini sebagai evaluasi karena mencoreng pariwisata Indonesia.
“Untuk wisatawan yang terbiasa ke Puncak setiap long weekend, mudah-mudahan bisa mencari alternatif lokasi liburan lain,” ungkap Menparekraf Sandiaga Uno.
Adapun destinasi wisata alternatif yang ditawarkan antara lain berbagai desa wisata di sekitar Jabodetabek, Kebun Raya Bogor di Jawa Barat, Pulau Seribu di Jakarta, serta Tanjung Lesung dan Kampung Agrinex di Banten.