Mandalika Dapat Rezeki Nomplok dari MotoGP, Kemenparekraf: Mengangkat Citra dan Promosi Wisata Indonesia
Deputi Bidang Produk Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa. (Foto: Dok. Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan bahwa Mandalika telah siap menyambut perhelatan MotoGP. Berbagai persiapan sudah memasuki tahap finalisasi.

Adanya perhelatan balapan internasional tersebut, menjadi berkah tersendiri untuk Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Deputi Bidang Produk Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa mengatakan bahwa adanya gelaran MotoGP akan mempromosikan Mandalika, Lombok, sebagai destinasi pariwisata ke seluruh dunia. Sebab, ajang balapan internasional tersebut sangat banyak peminatnya.

"Mandalika ini mendapatkan rezeki nomplok karena adanya MotoGP. Karena peminatnya atau pun penggemarnya sangat banyak di seluruh dunia, ini akan mengangkat image dan promosi Indonesia secara umum dan Mandalika secara khusus," tuturnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 1 Maret.

Seperti diketahui, gelaran ajang balapan internsional MotoGP bakal diselenggarkaan pada 19 hingga 21 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Diperkirakan akan ditonton oleh 60 ribu orang.

Rizki mengatakan Mandalika sudah siap menyambut wisatawan menjelang perhelatan MotoGP 2022. Menurut dia, dengan waktu yang tersisa, persiapan sudah masuk final di semua sektor mulai dari masuknya peserta dan wisatawan, angkutan pendukung hingga penyediaan fasilitas kesehatan.

"Kita tinggal 18 hari lagi untuk pelaksanaan. Sebenarnya tinggal beres-beres, kalau kita di restoran ibarat sekarang ini saat merapikan meja dan tata piring. Masak-masak dan belanjanya sudah kita laksanakan," katanya.

Lebih lanjut, Rikzi memastikan kesiapan di semua sektor tersebut di bawah koordinasi Komandan Lapangan Marsekal (TNI) Hadi Tjahjanto.

"Tiap minggu kami tracing. Sehingga kita tahu apa saja kekurangan yang harus dipersiapkan," jelasnya.

Rizki juga menjelaskan bahwa pemerintah terus melakukan koordinasi terkait kapasitas penonton yang diperbolehkan yakni sebanyak 60 ribu penonton, dari sebelumnya 100 ribu. Sebab, meski sudah dalam tren penurunan kasus COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir, namun upaya untuk bisa mencegah penularan tetap harus dilakukan.

Di samping itu, Kiki sapaan akrabnya mengatakan, perhelatan MotoGP tidak hanya berdampak pada pembangunan fasilitas pariwisata di destinasi tersebut, tetapi juga fasilitas lain yang nantinya punya manfaat besar bagi masyarakat setempat.

"Kita harapkan NTB khususnya Lombok, jadi destinasi internasional tidak hanya karena ada event. Tapi juga karena fasilitas kesehatan, transportasi dan juga bagaimana kesiapan masyarakatnya," tuturnya.

Kemenparekraf, kata Kiki, berharap para pembalap dan wisatawan yang hadir dalam gelaran MotoGP nanti mendapat impresi yang baik atas kunjungannya ke Nusa Tenggara Barat.

"Jadi yang perlu kita lakukan dalam menjaga impresi yang baik dari wisatawan dan peserta luar negeri yang hadir baik dari segi penyelenggaraan maupun kesiapan destinasinya," ucapnya.

Terkait