Bagikan:

JAKARTA - Bank Indonesia Provinsi Aceh mencatat pembiayaan untuk sektor UMKM tumbuh positif di provinsi setempat pada triwulan pertama 2022 dibanding triwulan ke IV tahun 2021 yakni dari Rp8,3 triliun pada Desember 2021 menjadi Rp8,5 triliun pada Januari 2022.

“Secara nominal posisi pembiayaan UMKM per Januari 2022 tumbuh 2,8 persen dibanding Desember 2021 dan jika dari sisi rasio, pembiayaan UMKM pada posisi Januari 2022 juga mengalami perbaikan dibandingkan dengan Desember 2021,” kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani di Banda Aceh, dilansir Antara, Minggu, 27 Februari.

Ia menjelaskan pertumbuhan pembiayaan UMKM menunjukkan sinyal positif di awal tahun 2022 setelah mengalami kontraksi cukup dalam di triwulan IV 2021 yang tercermin dari pertumbuhan tahunan (yoy) sebesar -19,50 persen pada Desember 2021 dan mulai membaik pada level -13,41 persen pada Januari 2022.

“Rasio pembiayaan UMKM terhadap pembiayaan total tercatat sebesar 28 persen atau meningkat 1 persen jika dibandingkan Desember 2021 yang tercatat 27 persen,” katanya.

Menurut dia dengan proporsi pembiayaan UMKM tersebut, secara umum perbankan di Aceh masih sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 23/13/PBI/2021 tentang Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudential Bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah yang mewajibkan penyaluran pembiayaan kepada UMKM mencapai 25 persen dari total portofolio pembiayaan pada Juni 2023.

Ia mengatakan selain terdapat peraturan dari Bank Indonesia, Aceh memiliki kekhususan dengan Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang juga mensyaratkan perbankan di Aceh untuk menyalurkan pembiayaan UMKM sebanyak 40 persen dari total portofolio.

Ia mengatakan untuk kemudahan akses pembiayaan perlu ditopang dengan laporan keuangan yang jelas serta mampu memanfaatkan teknologi digital sehingga rekam jejak terkait kinerja UMKM tersebut dapat digunakan dalam penilaian prospek pembiayaan oleh perbankan.

Selain itu, UMKM juga harus senantiasa berkomitmen dalam menjaga dan meningkatkan kualitas produknya dalam rangka terus menjaga kinerja operasional dan keuangan dari UMKM tersebut.

Achris Sarwani mengatakan bahwa Bank Indonesia Provinsi Aceh berkomitmen untuk mengembangkan UMKM dengan berbagai kegiatan, program dan event strategis.

Ia menambahkan pada awal tahun 2022, Bank Indonesia Provinsi Aceh mengadakan kegiatan "ACEH SerU" atau ACEH Serbu UMKM sebagai rangkaian kegiatan menuju event "BEREH" atau Bulan Meriah ACEH (Karya Kreatif Aceh Gayo 2022) di bulan Juni 2022 dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan seperti Bank Aceh Syariah, Bank Syariah Indonesia, Link Aja, Gramedia, dan RRI se-Aceh untuk mengajak masyarakat berbelanja di UMKM.

Kegiatan tersebut memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan diskon belanja dengan pembayaran melalui QRIS di banyak UMKM yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

“Gerakan ini dimaksudkan untuk mendorong UMKM Aceh agar dapat berkembang dan semakin dicintai masyarakat. Gerakan ini juga untuk mendorong masyarakat Aceh agar semakin terbiasa bertransaksi digital yang cepat, mudah, murah, aman dan handal dengan QRIS,” katanya.