Setelah Indomaret, Kini Giliran Pengelola Alfamart Klarifikasi Temuan Penimbunan Minyak Goreng pada Salah Satu Gerainya di Medan
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pengelola Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) punya cerita di balik penemuan tumpukan minyak goreng pada salah satu gerainya saat sidak oleh Polda Sumut dan Satgas Pangan di Deli Serdang, Medan.

Corporate Secretary Sumber Alfaria Tomin Widian mengungkapkan, awalnya gerai Alfamart menerima pengiriman minyak goreng merek Parveen sebanyak 2.091 karton pada 15 Februari. Namun karena terjadi kendala adanya kesalahan faktur sehingga secara administrasi tidak dapat dilakukan penginputan penerimaan barang secara sistem di Distribution Center Alfamart Deli Serdang, Medan.

Kemudian, kata Tomin, setelah dilakukan revisi oleh pihak distributor, pada Rabu, 16 Februari berhasil dilakukan input penerimaan (receipt) data komputer Distribution Center Alfamart Medan sehingga proses pengirman ke toko bisa mulai dijalankan.

"Distribusi minyak goreng tersebut seluruhnya diproses pengiriman secara bertahap ke seluruh toko di wilayah kota Medan dengan alokasi 3 karton per tokonya, pengiriman hingga 17 Februari pukul 11:00 mencapai 70 persen barang selesai terkirim ke toko," tutur Tomin dalam keterangannya seperti dikutip Selasa 22 Februari.

Saat itu pula, Tomin mendapat kabar adanya sidak oleh Polda Sumut dan Satgas Pangan. Karena proses pengiriman masih berjalan, maka stok di Distribution Centre belum sepenuhnya teralokasi ke Toko, masih tersedia 30 persen dari total stok barang yang diterima.

Pihak berwenang, dalam hal ini yang melakukan sidak, menghimbau untuk segera mendistribusikan stok minyak goreng ke toko-toko dengan harapan dapat segera dimanfaatkan masyarakat. Dimana perseroan, telah mendistribusikan stok minyak tersebut ke toko Wilayah Kota Medan dan sekitarnya

"Pada Jumat, 18 Februari seluruh minyak goreng di Distribution Centre telah terkirim ke toko di wilayah Kota Medan dan sekitarnya," ungkap Tomin.

Dengan telah terdistribusikannya stok minyak dari Distribution Centre ke toko-toko maka sudah tidak terdapat isu menumpuk stok minyak goreng. "Isu yang terjadi dikarenakan karena saat sidak dilakukan, proses distribusi ke toko-toko belum 100 persen dilaksanakan," kata Tomin menambahkan.

Berkaitan dengan isu itu, Tomin juga menyampaikan, pada 21 Februari pihaknya telah menghadiri rapat koordinasi dalam rangka mendukung ketersediaan minyak goreng serta mengantisipasi adanya kelangkaan dan kenaikan harga bahan pokok khususnya minyak goreng, di Sumatera Utara. Rapat koordinasi dihadiri para pihak berwenang, para pengusaha retail, produsen dan distributor.

Dalam kesempatan tersebut, Perseroan menyampaikan akan berperan aktif untuk dapat secara bersama-sama dengan berbagai pihak untuk memastikan ketersediaan minyak goreng untuk masyarakat dapat terpenuhi.

"Perseroan juga senantiasa berkomitmen untuk taat akan segala peraturan pemerintah dan tidak memiliki kepentingan untuk menimbun bahan makanan pokok di Distribution Centre, termasuk minyak goreng yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat. Serta, Perseroan bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan RI, produsen dan distributor untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Tomin menerangkan.

Selain itu, Tomin juga memastikan seluruh jajaran karyawan di Distribution Centre untuk segera mendistribusikan minyak goreng ke toko-toko dengan cepat, tanpa menahan atau memperlambat distribusi.

Begitu juga untuk di toko-toko , agar stok minyak goreng yang sudah diterima dari Distribution Centre dapat diproses dengan cepat, baik penerimaan sistem di toko dan pen-display-an di area sales toko.