JAKARTA - Anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Salim Invomas Pratama Tbk (SIMP) diduga menimbun 1,1 juta kilogram minyak goreng di Deli Serdang, Sumatera Utara. Perusahaan milik konglomerat Anthony Salim ini berdalih minyak goreng tersebut bukan untuk ditimbun, melainkan merupakan pesanan dan siap dikirim.
SIMP menyebutkan bahwa pabrik minyak goreng perusahaan memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng di pabrik mi instan Grup Indofood yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk di Deli Serdang.
"Hal ini demi memastikan kebutuhan pangan tersedia suplainya dengan baik," tulis manajemen perusahaan.
Adapun 1.100 ton minyak goreng temuan Satgas Pangan setara dengan 80.000 ton karton untuk pengiriman 2 sampai 3 hari. Satgas Pangan mengatakan minyak goreng merek B ditemukan di tengah kelangkaan stok di ritel modern.
SIMP menyebutkan semua stok yang tersedia merupakan pesanan dan siap untuk distribusikan ke para pelanggan untuk beberapa hari ke depan. Di sisi lain, hasil produksi minyak goreng perusahaan di pabrik Lubuk Pakam, Deli Serdang dialokasikan terutama untuk kebutuhan pabrik mi instan Indofood di wilayah Sumatera dengan volume sebesar 2.500 ton per bulan.
"Selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, kelebihannya kami proses menjadi minyak goreng bermerek dalam berbagai ukuran terutama kemasan 1 liter dan 2 liter sebanyak 550.000 karton per bulan."
Pasokan tersebut, lanjut perusahaan, rutin di distribusikan kepada distributor dan pasar modern afilisasi Grup Indofood yang berada di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan dan Jambi.
"SIMP sebagai perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia senantiasa mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini terkait dengan peraturan Kementerian Perdagangan," lanjut SIMP.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Perdagangan telah menetapkan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) baru untuk minyak goreng, seiring dengan berlakunya kewajiban bagi produsen produk sawit memasok bahan baku dengan harga khusus untuk kebutuhan dalam negeri.
Dengam kebijakan domestic price obligation (DPO) Rp9.300 per kilogram CPO dan Rp10.300 per kilogram untuk minyak olein, HET minyak goreng curah dipatok Rp11.500 per liter dan minyak goreng kemasan premium ditetapkan Rp14.000 per liter.
BACA JUGA:
SIMP tercatat memproduksi sejumlah merek minyak goreng kemasan, di antaranya adalah Bimoli, Bimoli Spesial, Delima, dan Happy. Penjualan minyak goreng perusahaan sepanjang 2021 ikut terkerek dengan naiknya harga CPO dunia.
Laporan keuangan perusahaan memperlihatkan kenaikan penjualan sebesar 37 persen secara tahunan menjadi Rp14,13 triliun pada kuartal III 2022. Pertumbuhan ini ditopang kenaikan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) produk sawit serta produk minyak dan lemak nabati, khususnya kenaikan volume penjualan produk minyak goreng.
Pendapatan SIMP dari pos penjualan minyak goreng dan nabati atas kontrak kepada pelanggan sepanjang Januari-September 2021 mencapai Rp11,66 triliun. Dari total penjualan tersebut, pendapatan terbesar diperoleh dari penjualan di dalam negeri senilai Rp9,31 triliun, sedangkan ekspor senilai Rp2,35 triliun.
Sebagaimana keterangan, SIMP memang turut mendistribusikan minyak goreng ke entitas usaha di bawah Grup Indofood. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Indomarco Adi Prima merupakan pelanggan terbesar dengan penjualan kumulatif individual masing-masing lebih dari 10 persen terhadap total penjualan Penjualan minyak dan lemak nabati ke ICBP sepanjang Januari-September 2021 mencapai Rp2,02 triliun.
Sementara itu, untuk penjualan ke Indomarco Adi Prima Rp1,75 triliun. Indomarco Adi Prima merupakan salah satu anak usaha INDF yang bergerak di bidang distribusi atau distributor dari produk konsumer. Perusahaan ini juga merupakan distributor bagi PT Indomarco Prismatama, perusahaan pengelola jaringan ritel Indomaret.