JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merespons kabar bahwa konglomerat Chairul Tanjung siap menyuntikan modal ke Garuda Indonesia. Ia mengatakan bahwa pada dasarnya Kementerian BUMN sangat terbuka kerja sama dengan berbagai pihak dalam hal ini pengusaha nasional.
"Kita sangat terbuka kerja sama dengan berbagai pihak dalam memastikan national flag carrier ini bisa berjalan dengan baik," katanya dalam sesi wawancara dengan CNBC, dikutip Sabtu, 19 Februari.
Namun, kata Erick, untuk konteks Garuda, memang tahap awalnya adalah PKPU dulu. Setelah ada pondasi atau kerangka restrukturisasinya, baru bisa berbicara mengenai penambahan modal atau pengembangan.
Meksi begitu, Erick menekankan bahwa semangatnya sama yakni pemerintah juga ingin memastikan bahwa Garuda sebagai national flag carrier dapat berjalan dengan baik.
"Tapi memang tidak bisa dibalik langsung bicara hal itu (penambahan modal). Ini kan national flag carrier, pemerintah juga tentu punya keprihatinan dan juga ingin memastikan flag carrier ini bisa berjalan dengan baik," jelasnya.
Apalagi, kata Erick, Garuda Indonesia juga sangat diperlukan untuk membantu kestabilan logistik. Sebab, saat ini Garuda sudah bukan hanya transportasi manusianya tetapi juga barang atau logistik.
"Sistem barang ini menjadi penting. Karena ongkos logistik kita masih tinggi 26 persen dibandingkan negara-negara lain yang 13 persen itu. Ini yang kita coba samakan visinya," ucapnya.
Untuk menyelamatkan Garuda, Erick Thohir telah menggandeng Kejaksaan Agung. Upaya bersih-bersih ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi Garuda.
"Peran dari Kejaksaan untuk memastikan program bersih-bersih BUMN ini menjadi solusi ke depan, bagaimana Garuda ini bisa berjalan. Jangan sampai nanti kita bicara tapi payung hukumnya tidak ada," tuturnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, CT Group melalui PT Trans Airways berencana akan menyuntikkan modal kepada PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Saat ini kepemilikan perusahaan milik konglomerat Chairul Tanjung ini di Garuda sebesar 28,26 persen.
Chairul Tanjung yang merupakan Chairman CT Corp ini mengungkapkan, penambahan modal akan dilakukan setelah proses restrukturisasi utang Garuda Indonesia rampung.
"Kalau proses restrukturisasi selesai, nanti rencananya kita itu akan menambah kembali modal untuk memperkuat permodalan. Nanti rencananya dalam penambahan modal itu, kita juga akan menggandeng investor strategis," kata Chairul Tanjung, Selasa 11 Januari.