Peter Gontha, Triawan Munaf, hingga Yenny Wahid Mundur, Adik Konglomerat Chairul Tanjung Masih Tetap Jadi Komisaris Garuda Indonesia
Chairal Tanjung, Triawan Munaf, dan Peter Gontha (Foto: Instagram @petergontha)

Bagikan:

JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020. Salah satu agenda RUPST tersebut adalah membahas pergantian jajaran dewan komisaris dan direksi Garuda Indonesia.

"Dilakukan perubahan susunan pengurus perseroan. RUPS telah memberhentikan dengan hormat Bapak Triawan Munaf, Peter F Gontha, Elisa Lumbantoruan, dan Ibu Yenny Wahid sebagai komisaris," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam video conference pasca RUPST, Jumat, 13 Agustus.

Dalam RUPS ini, pemegang saham Garuda Indonesia menunjuk Timur Sukirno sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Garuda Indonesia. Kemudian, terdapat juga satu nama baru yaitu Abdul Rachman sebagai Komisaris Independen.

Adapun Chairal Tanjung masih tetap dipertahankan di jajaran Komisaris Garuda Indonesia. Adik dari konglomerat Chairul Tanjung ini sudah menjabat sebagai Komisaris Garuda Indonesia sejak Januari 2020.

Tidak hanya itu, Garuda Indonesia juga menghapus dua posisi direksi yaitu posisi Wakil Direktur Utama, yang sebelumnya dijabat Dony Oskaria dan Direktur Niaga dan Kargo yang dijabat M. Rizal Pahlevi

Berikut susunan terbaru Dewan Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia hasil RUPST

Komisaris

1. Komisaris Utama/Komisaris Independen: Timur Sukirno

2. Komisaris: Chairal Tanjung

3. Komisaris Independen: Abdul Rachman

Direksi

1. Direktur Utama: Irfan Setiaputra

2. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Prasetio

3. Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea

4. Direktur Human Capital: Aryaperwira Adileksana

5. Direktur Teknik: Rahmat Hanafi

6. Direktur Layanan dan Niaga: Ade R. Susardi

Seperti diketahui, Garuda Indonesia sebelumnya memang berencana mengurangi jumlah anggota komisaris sebagai bentuk efisiensi. Langkah ini sebagai upaya untuk menyelmatkan maskapai penerbangan pelat merah dari jeratan utang.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pengurangan akan dilakukan hingga tiga orang anggota komisaris. Bahkan, pemegang saham mengusulkan komisaris hanya diisi dua orang saja.

Erick berujar langkah pengurangan komisaris akan dilakukan secepat mungkin. Bahkan, targetnya akan dilakukan dalam kurun waktu dua minggu ke depan, baik melalui skema Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau skema lainnya.

"Yang diusulkan (pengurangan komisaris) sangat bagus, kita harus puji, bahkan saya ingin nanti mengusulkan kalau bisa komisaris Garuda dua aja," tuturnya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 2 Juni.

Kata Erick, langkah pengurangan di kalangan petinggi perseroan juga perlu dilakukan seiring dengan adanya program pensiun dini bagi karyawan Garuda. Menurut dia, langkah ini dilakukan agar ada efisiensi beban gaji pejabat dan sekaligus keadilan bagi seluruh pekerjanya.

"Jangan yang tadi, misalnya ada tadi pensiun dini tapi komisaris ya tidak dikurangi, nanti kami kurangi. Jadi saya rasa nanti jumlahnya misalnya kurangi dua atau tiga orang. Nanti kita lakukan sesegera mungkin," katanya.