Perlindungan Pramugari, Faktor Yenny Wahid Jadi Komisaris di Garuda Indonesia
Yenny Wahid. (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan alasan penunjukkan anak Presiden ke-4 RI Abdurrachman Wahid, Yenny Wahid sebagai komisaris independen PT Garuda Indonesia untuk melindungi pramugari di maskapai pelat merah.

"Kalau Ibu Yenny enggak usah dipertanyakan lah. Dia figur wanita yang bagus. Dengan ada Bu Yenny tentu sekarang pramugari, front office perempuan, paling tidak ada yang melindungi atau ada yang bisa diajak bicara,” kata Erick kepada wartawan di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Januari.

Apalagi, kata Erick, selama ini Yenny dikenal sebagai aktivis perempuan dan merupakan sosok yang tegas. "Bu Yenny itu background-nya jelas, dan Bu Yenny itu posisinya komisaris independen, wakil publik. Bukan wakil siapa-siapa. Wakil publik," tegasnya.

Sedangkan di tempat terpisah, Yenny Wahid mengatakan setelah dirinya ditunjuk sebagai komisaris independen PT Garuda Indonesia, Erick Thohir telah menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh dirinya. Salah satunya adalah soal perbaikan kinerja perusahaan penerbangan yang kini disebut tengah carut marut.

"Beliau cuma minta agar membantu memperbaiki kinerja Garuda. Yang sudah baik diperbaiki lagi, yang mungkin masih kurang-kurang kita bisa membantu fungsi pengawasan," kata Yenny di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Januari.

Perbaikan kinerja ini, kata Yenny, bakal dilakukan dengan penerapan good corporate governance serta kembali mengatur tata kelola perusahaan agar lebih bersih dan akuntabel.

Masuk ke Garuda Ibarat Pengorbanan

Yenny Wahid mengibaratkan, masuknya dia ke dalam susunan komisaris PT Garuda Indonesia adalah pengorbanan. Sebab, dia tahu akan mendapatkan tugas yang sangat berat. Apalagi, permasalahan yang menjerat perusahaan penerbangan plat merah itu cukup pelik seperti utang yang besar.

"Jadi saya masuk Garuda ini tentu saya mengerti tantangannya sangat besar," ungkapnya.

Dia juga meminta masyarakat memberi waktu bagi perusahaan BUMN ini untuk terus berbenah. Karena segala permasalahan yang ada di Garuda Indonesia tak bisa diselesaikan dalam waktu yang cepat. "Masalah (internal) yang begitu besar dan tidak bisa diselesaikan dalam waktu besar ya tentu menjadi tantangan," kata Yenny.

Diberitakan sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia yang digelar Rabu, 22 Januari menetapkan sejumlah nama sebagai komisaris dan direksi perusahaan pelat merah tersebut.

Berikut nama jajaran komisaris dan direksi maskapai penerbangan pelat merah ini:

Komisaris

1. Komisaris Utama: Triawan Munaf

2. Wakil Komisaris Utama: Chairal Tanjung

3. Komisaris Independen: Yenny Wahid

4. Komisaris Independen: Elisa Lumbantoruan

5. Komisaris: Peter Gontha

Direksi

1. Direktur Utama: Irfan Setiaputra

2. Wakil Direktur Utama: Dony Oskaria

3. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Fuad Rizal 

4. Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea

5. Direktur Human Capital: Aryaperwira Adileksana 

6. Direktur Teknik: Rahmat Hanafi 

7. Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT: Ade R. Susardi

8. Direktur Niaga dan Kargo: M. Rizal Pahlevi