JAKARTA - Kenaikan harga minyak goreng yang berlangsung belakangan ini menjadi hal yang menyita perhatian publik. Belum lagi, kerap pula terjadi kendala pasokan ke pasar sehingga sering terjadi kelangkaan minyak goreng.
Ini menjadi mengherankan. Pasalnya, Indonesia merupakan produsen terbesar minyak kelapa sawit mentah (CPO), yang merupakan bahan baku minyak goreng.
Berbicara soal siapa salah satu raksasa minyak goreng di Indonesia, tentu tidak lepas dari Grup Salim. Konglomerasi milik Anthony Salim ini punya dua perusahaan berbasis CPO yang melantai di bursa, yakni PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama (SIMP).
Khusus untuk lini produksi minyak goreng, ada di tangan Salim Ivomas Pratama alias SIMP. Perusahaan tersebut memproduksi sejumlah merek yakni Bimoli, Bimoli Spesial, Delima, dan Happy.
Pada tahun lalu, SIMP tercatat mendulang cuan dari kenaikan harga CPO. Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp14,13 triliun pada kuartal III 2021 atau kenaikan 37 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penopang penjualan di Salim Ivomas juga disebut berasal dari kenaikan harga jual rata-rata (ASP) produk sawit serta produk minyak dan lemak nabati, khususnya kenaikan volume penjualan produk minyak goreng.
Dan sebenarnya, berapa besar pendapatan SIMP dari penjualan minyak goreng? Melihat dari laporan keuangan perseroan, pendapatan dari pos penjualan minyak goreng dan nabati atas kontrak kepada pelanggan sepanjang Januari-September 2021, tercatat mencapai Rp11,66 triliun.
Dari total penjualan tersebut, pendapatan terbesar diperoleh dari penjualan di dalam negeri senilai Rp9,31 triliun. Sedangkan untuk penjualan ke luar negeri alias ekspor senilai Rp2,35 triliun.
Adapun, sepanjang 2020, penjualan dari segmen minyak goreng dan nabati, mencapai Rp11,45 triliun. Dari total penjualan itu, pendapatan dari dalam negeri senilai Rp9,86 triiliun dan ekspor Rp1,58 triliiun.
BACA JUGA:
Dari total penjualan minyak goreng tersebut, SIMP turut mendistribusikan produknya ke pelanggan dari entitas berelasinya di Grup Salim.
Pelanggan tersebut adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tb (ICBP) dan PT Indomarco Adi Prima. Keduanya merupakan pelanggan terbesar dengan penjualan kumulatif individual masing-masing lebih dari 10 persen terhadap total penjualan
Secara perinci, penjualan minyak dan lemak nabati ke ICBP sepanjang Januari-September 2021 mencapai Rp2,02 triliun. Sementara itu, untuk penjualan ke Indomarco Adi Prima Rp1,75 triliun.
Sekadar informasi, Indomarco Adi Prima adalah salah satu anak usaha dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang bergerak di bidang distribusi atau distributor dari produk konsumer. Adapun, PT Indomarco Prismatama yang merupakan pemegang merek Indomaret, adalah salah satu pelanggan dari Indomarco Adi Prima.
Indomaret sendiri merupakan bagian dari keluarga Grup Salim lewat kepemilikan saham Anthoni Salim sebesar 25,3 persen di PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET).