JAKARTA – Rencana pembelian kembali (buyback) menjadi sentimen positif bagi saham BBRI. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk itu bisa mencapai level tertingginya.
Analis emiten dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada menilai, kemampuan BRI dalam menjaga kinerja yang baik di masa pandemi COVID-19 mendorong sentimen positif di pasar untuk mengapresiasi saham BBRI.
“Untuk target price dengan melihat potensi yang dimiliki oleh BBRI harusnya bisa mencapai Rp5.500 per saham,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 15 Februari.
Reza menambahkan, memasuki Februari 2022 saham BBRI terus menguat dan bahkan sempat menyentuh level Rp4.550 yang merupakan level tertingginya pada perdagangan Selasa pekan lalu. Sementara pada jelang penutupan perdagangan hari ini, saham BBRI bertengger di level Rp4.430 per saham.
“Harga BBRI saat ini masih di bawah fundamentalnya. Kami melihat bahwa ke depan perseroan akan mampu kembali mengatrol kinerja fundamental,” tuturnya.
Dari sisi kinerja, bank spesialisi kredit wong cilik itu mampu membukukan laba bersih sebesar Rp32,22 triliun pada sepanjang 2021. Torehan tersebut melesat 75,53 persenb secara year-on-year (y-o-y).
BACA JUGA:
Diketahui jika kredit perseroan secara bank only juga tumbuh 7,16 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Persentase tersebut tercatat di atas pertumbuhan industri perbankan nasional yang sebesar 5,24 persen.
Kemudian, BRI juga berhasil menjaga kualitas kredit yang disalurkan dengan angka non-performing loan (NPL) atau kredit bermasalah di level 3,08 persen. Sementara untuk DPK, BRI berhasil menghimpun Rp1.127,8 triliun tumbuh sekitar 7,1 persen y-o-y.
“Kinerja BRI ke depan akan terus membaik. Dalam kondisi pandemi BBRI bisa mencatatkan kinerja yang cukup baik dengan membukukan pertumbuhan, apalagi jika kondisinya jauh sudah lebih baik,” kata Reza.
Adapun, rencana buyback saham sebesar Rp3 triliun rencananya akan dilaksanakan dalam termin waktu 1 Maret hingga 31 Agustus mendatang.