JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sedang melakukan aksi korporasi buyback saham dengan tujuan untuk digunakan sebagai insentif jangka panjang bagi pekerja.
Atas hal tersebut, peneliti dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menyatakan langkah itu diyakini dapat akan mendorong semangat karyawan dan memacu peningkatan kinerja perseroan di masa mendatang.
“Jadi ini menjadi long term insentif yang mengikat semangat kerja dan rasa memiliki pegawai sehingga mereka akan lebih nyaman dan loyal,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 11 Oktober.
Senada, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menilai bahwa pemberian insentif kepada karyawan menguntungkan apabila perusahaan yang memberikan dalam kondisi sehat.
“Kalau ini sahamnya BRI, no doubt tidak perlu dipertanyakan. Ini menurut saya bagus tidak merugikan karyawan,” tuturnya.
Menurut Piter, dalam hal kinerja dan likuiditas saham BRI terbilang bagus. Selain itu, bank dengan ticker emiten BRRI itu juga memiliki rekam jejak positif dalam hal pembayaran dividen.
Dia mencontohkan pada tahun buku 2021, BRI memutuskan membagikan rasio dividen sebesar 85 persen. Sebelumnya di periode 2020 perseroan menyebar rasio dividen sebesar 65 persen.
“BRI mencetak kinerja cemerlang sepanjang semester I 2022 dengan laba konsolidasi Rp24,8 triliun. Malahan untuk sepanjang tahun ini mereka menargetkan bisa menghimpun keuntungan hingga Rp40 triliun,” katanya.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu mengatakan bahwa perseroan sejak awal tahun sudah menetapkan target pertumbuhan kredit pada rentang 9– 11 persen secara tahunan (year on year/yoy).
“Kami optimistis target yang telah ditetapkan bisa tercapai dengan tetap berhati-hati dalam melanjutkan ekspansi dan menjaga rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di bawah 3 persen,” ucapnya.
Sebagai informasi, pada 1 Maret 2022 lalu melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), BRI telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan buyback saham senilai Rp3 triliun.
Proses ini dilaksanakan pada rentang waktu 1 Maret 2022 hingga 31 Agustus 2023. Adapun saham hasil buyback akan disimpan sebagai saham treasury dalam rangka pemberian insentif kepada karyawan BRI atau disebut Insan BRIlian.
Dari sisi lain, perseroan bermaksud menyinambungkan aspirasi pekerja untuk meningkatkan kepemilikan saham BBRI.