JAKARTA - Operasi pasar murah untuk menurunkan harga minyak di pasaran sangat perlu dilakukan, mengingat hingga saat ini harga minyak goreng masih tinggi, kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi VI Herman Khaeron.
"Saya kira operasi pasar minyak goreng harus kembali dilakukan," kata Hero, sapaan akrab Herman Khaeron di Cirebon, Sabtu, saat meninjau stok minyak goreng di pasar tradisional.
Hero mengatakan dari hasil pengecekan di pasar tradisional yang berada di Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Indramayu, harga minyak goreng masih di kisaran Rp19.000 per liter.
Bahkan untuk stoknya pun semakin menipis, sehingga para pedagang tidak bisa menjual dengan harga yang sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp14.000 per liter.
BACA JUGA:
Untuk itu, menurut Hero, pemerintah harus kembali turun dengan melakukan operasi pasar murah, agar masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng sesuai HET.
"Dari hasil sidak di beberapa pasar tradisional, untuk minyak goreng kemasan tidak dijual belikan, karena tidak ada. Sehingga pedagang menjual minyak goreng curah dan harganya pun tinggi," tuturnya.
Hero menambahkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan, harus turun tangan langsung, karena sampai saat ini peraturan yang mereka buat belum efektif.
Dan bahkan minyak goreng saat ini cenderung hilang di pasaran. Padahal, kata Hero, produksi secara nasional bisa mencapai 50 juta liter, sementara konsumsi hanya 17 juta liter.