Bagikan:

JAKARTA - Kalangan pengusaha menilai diperbolehkannya mudik Lebaran 2022 akan dapat memberi dampak ekonomi besar karena Ramadan dan Idulfitri merupakan momentum perputaran uang terbesar di Indonesia.

"Jika memang pemerintah mengizinkan mudik tahun ini akan sangat mampu menggairahkan perekonomian daerah yang berdampak ke nasional," kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang, dikutip dari Antara, Sabtu 12 Februari.

Sarman mengatakan dibukanya peluang mudik oleh pemerintah dengan syarat kasus COVID-19 terkendali menandakan pemerintah tidak kaku dalam menerapkan kebijakan.

Di sisi lain, sinyal itu secara langsung memberikan isyarat kepada seluruh masyarakat untuk bersama sama melaksanakan disiplin ketat menerapkan protokol kesehatan agar pengendalian COVID-19 bisa kembali tercapai.

Dengan demikian, pemerintah dapat melakukan evaluasi dan menurunkan level PPKM yang memungkinkan masyarakat dapat mudik ke daerah masing masing.

"Kesempatan mudik ini tentu memiliki dampak ekonomi yang sangat besar dalam menggairahkan perekonomian di daerah, karena akan mengalir uang dari kota ke daerah dengan jumlah yang sangat besar yang dibawa oleh para pemudik. Tentu akan mampu menggerakkan ekonomi daerah dan akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

Sarman pun berharap penerapan PPKM level 3 saat ini tidak berlangsung lama.

"Maksimal pertengahan Maret sudah dapat diturunkan. Jika (bisa), awal Maret akan lebih baik agar momentum bulan Ramadan dan Idulfitri dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk meraih omzet dan profit untuk memperkuat arus kasnya," katanya.

Momentum Ramadhan dan Idulfitri diharapkan dapat dimanfaatkan sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal I tahun 2022.