Jelang Idulfitri, Perputaran Uang Diprediksi Signifikan Dorong Perekonomian Daerah
ILUSTRASI ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksikan perputaran uang di momen Ramadan dan Idulfitri 2024 akan mencapai Rp157,3 triliun.

Jumlah tersebut masih berpotensi naik lantaran animo masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik pada saat Lebaran Idulfitri 2024 mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun lalu.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik pada tahun ini naik sebanyak 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang mengatakan perputaran uang ini akan menyebar diseluruh pelosok tanah air, terutama daerah yang menjadi tujuan utama mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten dan Jabodetabek yang diperkirakan mencapai 62 persen dari jumlah penduduk.

Sarman menyampaikan sisanya akan menyebar di Sumatera, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua.

"Dengan perputaran yang cukup besar tersebut dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga," jelasnya dalam keterangan resminya dikutip Jumat 29 Maret 2024.

Sarman menyampaikan perputaran uang selama bulan Ramadan dan Idulfitri 1445 H sangat signifikan untuk menggerek pertumbuhan ekonomi nasional kuartal I-2024 yang akan menjadi modal awal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun 2024 bertahan atau bahkan bisa di atas angka 5 persen. 

Menurut Sarman perputaran uang tersebut juga akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dimasing masing Daerah tujuan mudik yang berasal dari pajak hotel, restoran, café, retribusi masuk destinasi wisata dll selama musim libur Idulfitri tahun ini. 

Sarman berharap Pemerintah Daerah dapat membantu kelancaran arus mudik dan memastikan para pengusaha di daerah tujuan tidak menaikkan harga yang jorjoran yang membuat para pemudik enggan membelanjakan uangnya.

"Seperti tarif masuk ke lokasi wisata, tarif hotel/penginapan, harga makanan/minuman dan harga makanan khas daerah atau oleh oleh,diharapkan tidak mengalami kenaikan yang memberatkan konsumen," tuturnya. 

Sarman menyampaikan pelaku usaha di daerah tujuan mudik harus dapat menciptakan pelayanan yang berkesan dan menyenangkan sehingga para pemudik tidak ragu membelanjakan uangnya selama liburan.

Selain itu, Pemerintah Daerah diharapkan dapat memberikan jaminan keamanan,kelancara lalu lintas khususnya pasar tumpah yang sering sekali memakan jalan lintasan agar selama libur lebaran dapat ditertibkan.