Bagikan:

JAKARTA - Bank Syariah Indonesia (BSI) menyiapkan lima masjid di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menjadi percontohan pemberdayaan ekonomi umat melalui skema pembiayaan dengan sistem syariah.

Area Manajer BSI Bali-Nusa Tenggara (Nusra) Sukma Dwie Priardie mengatakan, program percontohan pemberdayaan ekonomi umat berbasis masjid tersebut akan dilaksanakan pada 2022 bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) NTB.

"Kami sudah menjalin kerja sama dengan DMI NTB, nanti lembaga itu yang merekomendasikan masjid mana saja yang dijadikan sebagai percontohan," katanya di Mataram, Antara, Rabu, 12 Januari. 

Melalui masjid percontohan ini, pihaknya akan menjalankan program yang bisa memperkuat posisi masjid dan memberikan kemanfaatan yang lebih kuat lagi kepada jemaah dan masyarakat yang ada di sekitar. 

Jemaah masjid dan masyarakat sekitar akan diberdayakan dengan skema pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) yang berbeda dengan bank konvensional, seperti tidak ada penalti jika mengembalikan pembiayaan lebih cepat dari jatuh tempo.

Selain itu, kata Sukma, jika ada jemaah masjid yang belum layak menurut analisa perbankan, bisa diberikan kesempatan mendapatkan skema pembiayaan murah bekerja sama dengan lembaga amil zakat.

"Nilai pembiayaannya mulai dari minimal Rp1 juta tanpa adanya margin dengan masa pengembalian 12 kali tanpa biaya apa pun," ujarnya.

Hal lain yang dilakukan, kata dia, adalah memasyarakatkan transaksi pembayaran nontunai yang mudah, cepat dan terjaga keamanannya dengan menggunakan aplikasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Sukma menambahkan dengan menggunakan QRIS, pihaknya juga akan bekerja sama dengan masjid untuk membuat program-program pendukung, seperti pengajian bersama yang di dalamnya ada kegiatan sedekah serempak.

BSI juga akan mendorong masjid percontohan itu menjadi pusat pelayanan pemberdayaan masyarakat secara ekonomi.

"Misalnya ada event ramadan, ada pasar itu yang digalakkan, dan kami siap memberikan pendampingan dan memperkuat jamaah masjid yang memiliki usaha ekonomi kreatif," katanya.