Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menyebut pihaknya akan memanggil jajaran Pemprov DKI untuk menjelaskan mengenai kenaikan harga pangan di Ibu Kota awal tahun ini.

Jajaran Pemprov DKI yang dimaksud di antaranya Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI; BUMD Perumda Pasar Jaya, Dharma Jaya, dan Food Station.

"Kita akan mengagendakan rapat besok jam 10.00 WIB tentang evaluasi tahun lalu dan rencana tahun ini. di dalamnya ada keniakan harga telur cabai ini, bagaimana antisipasi pemda ke depannya," kata Aziz di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Januari.

Dalam jangka pendek, Pemprov DKI telah menyiapkan operasi pasar untuk menjaga stok dan menekan kenaikan harga pangan. Aziz menyatakan DPRD membutuhkan penjelasan program jangka panjang yang akan dilakukan.

"Kalau kita bicara subsisidi ini, kita bicara jangka panjang. Kalau jangka pendek kan operasi pasar. Karena begini, ini banyak kaitannya dengan penyimpanan atau cold storage untuk barang-barang yang memang fluktuatif.

"Kita akan cek apakah di sana stoknya cukup untuk barang-barang yang memang fluktuatif harganya, untuk melaksanakan operasi pasar, itu perlu kita tanya," imbuh dia.

Sebagai informasi, dilihat dari laman infopangan.jakarta.go.id per Rabu, 5 Januari, sejumlah jenis beras seperti beras IR. I naik menjadi Rp11.497 per kilogram, beras IR. III Rp9.655 per kilogram, dan beras Muncul Rp12.031 per kilogram.

Selain itu, harga cabe rawit hijau juga naik menjadi Rp59.574 per kilogram, bawang putih Rp30.176 per kilogram, tepung terigu Rp8.340 per kilogram, kentang Rp15.659 per kilogram, kelapa kupas Rp9.363 per butir.

Kemudian, harga daging sapi has paha belakang naik menjadi Rp133.068 per kilogram, daging sapi murni Rp128.085 per kilogram, ikan bandeng Rp38.731 per kilogram, ikan lele Rp26.150 per kilogram.