Bagikan:

JAKARTA - Pemilik perkebunan sawit sekaligus pengolah kelapa sawit PT Provident Agro Tbk (PALM) bersiap untuk menggelar aksi pembelian kembali (buyback) sahamnya. Rencana tersebut bakal berlangsung paling lama 18 bulan ke depan.

Seperti tertuang dalam pengumuman yang disampaikan perseroan, Kamis, 10 Februari. Perusahaan patungan konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno ini menyiapkan dana Rp78,41 miliar untuk merealisasikan aksinya itu.

Jumlah saham yang akan dibeli sebanyak 110 juta atau setara dengan 1,55 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

"Pembelian dilakukan secara bertahap sejak disetujui oleh rapat umum pemegang saham (RUPS)," tulis manajemen Provident Agro.

Perkiraan perseroan, buyback akan berlangsung mulai 22 Maret sampai dengan 22 September 2023 dan/atau tanggal lainnya yang ditetapkan oleh RUPST dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.

Manajemen Provident Agro menambahkan, pelaksanaan pembelian kembali saham merupakan salah satu bentuk usaha perseroan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham PALM. Sehingga akan memberikan fleksibilitas yang besar kepada perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang efisien.

Untuk memperlancar aksi ini, perseroan telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas.

Di sisi lain, manajemen menyadari pelaksanaan buyback saham akan membuat aset dan ekuitas perseroan akan menurun.

Akan tetapi perseroan berkeyakinan bahwa buyback tidak akan mengakibatkan menurunnya pendapatan dan tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha, mengingat perseroan memiliki modal kerja dan arus kas (cash flow) yang memadai untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha.

Sebagai informasi, sepanjang tahun ini hingga Kamis, 10 Februari, harga saham PALM terus mengalami penurunan. Tercatat, saham PALM sudah turun 20,69 persen dari Rp870 pada akhir 2021 menjadi Rp690.