Dituding Dapat 'Rezeki' Proyek IKN, Konglomerat Hashim Djojohadikusumo Adik Prabowo: Saya Terkejut dan Kecewa, Harusnya Faisal Basri Kroscek Dulu ke Saya
Hashim Djojohadikusumo. (Tangkap layar konferensi pers bantahan dapat rezeki dari IKN)

Bagikan:

JAKARTA - Adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo angkat bicara mengenai namanya yang disebut-sebut mendapat 'rezeki' dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Ia mengaku terkejut dan kecewa atas tudingan tersebut.

"Saya terkejut dan kecewa nama saya disebut-sebut seolah-olah bagian dari oligarki, seolah-seolah terus mendapat rezeki dari pemerintah, dapat pembagian proyek dari pemerintah dan seolah-seolah ini bagian dari suatu deal politik antara Pak Prabowo Subianto dan Pak Jokowi agar Pak Prabowo (mau) ditarik atau disambut sebagai bagian dari pemerintah," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 8 Februari.

Hashim menjelaskan bahwa pada 2007, pihaknya Telah membeli lahan sebesar 265.000 hektare (ha) di dekat Balikpapan. Di mana, di dalamnya juga terdapat sebuah pelabuhan kecil pohon jati seluas 450 ha.

Kemudian pada 2013, lanjut Hashim, pihaknya melepaskan 93.000 ha ke masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

"Saya melepaskan ke masyarakat tanpa mendapat kompensasi apapun," ucapnya.

Pada 2015, Hashim mengatakan pihaknya mengembangkan proyek reboisasi atau Penanaman hutan kembali dengan skema tumpang sari. Di sisa lahan yang dimilikinya itu ditanami berbagai jenis macam pepohonan. Hashim mengatakan pihaknya juga mengembangakan proyek air bersih untuk bisa mengaliri air bersih ke sejumlah kota di Kalimantan Timur.

"Untuk industri, termasuk industri yang nanti akan didirikan oleh grup saya. Juga kita mau ajukan kepada industri lain ada pabrik kilang Pertamina, ada pabrik kertas, pabrik sawit yang semuanya memerlukan air bersih, air  jernih," jelasnya.

Hashim mengatakan dalam mengembangkan proyek air bersih, pihaknya juga memutuskan menunjuk perusahaan konsultan dari Belanda untuk membuat studi kelayakan pada 2016. Studi tersebut dilakukan guna mengetahui apakah di lahan yang dimilikinya itu layak atau tidak dibangun proyek air bersih yang besar di Kalimantan Timur.

"Studi kelayakan tersebut menunjukkan proyek air bersih di Kalimantan Timur sangat layak, feasible, dan sangat bisa dibangun. Tujuan dari proyek air bersih saya tahun 2016 adalah untuk suplai air ke kota Balikpapan, Samarinda, Kota Bangun, Tenggarong, Kabupaten Penajam Paser Utara dan sekitarnya," jelasnya.

Karena itu, Hashim menyayangkan tudingan yang dilontarkan Ekonom Senior Faisal Basri. Di mana Faisal mengatakan pemerintah sudah bagi-bagi rezeki terhadap sosok-sosok yang disebut terlibat di dalam proyek besar IKN Nusantara, salah satunya adalah Hashim Djojohadikusumo.

Menurut Hashim, sebagai seorang economy scientist, Faisal seharusnya bisa mengkroscek atau menanyakan langsung kepada dirinya mengenai hal tersebut.

"Saya bisa katakan bahwa itu adalah bohong. Ini kebohongan besar sekali, juga merupakan fitnah menurut saya, tidak ada deal politik. Itu proyek air bersih semata-mata untuk melayani kebutuhan masyarakat Kalimantan Timur, atas permintaan dari masyarakat Kalimantan Timur," ujarnya.

Hashim juga menekankan bahwa usaha dan lahan yang dimiliki dirinya tidak ada sangkut-pautnya dengan kakaknya yakni Prabowo Subianto.

"Lahan itu yang dimiliki adiknya. Belum tentu usaha saya, usah kakak saya juga," ucapnya.