Bagikan:

JAKARTA - Adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo menyatakan bahwa proyek air bersih yang bakal dibangun di Kalimantan Timur sudah diinisiasi sejak tahun 2016. Karena itu, ia membantah bendungan tersebut merupakan proyek bagi-bagi rezeki dari pemerintah.

Hashim menjelaskan dalam mengembangkan proyek air bersih di Kalimantan Timur, pihaknya juga memutuskan menunjuk perusahaan konsultan dari Belanda, Witteveen Bos untuk membuat studi kelayakan pada 2016.

Kata Hashim, studi tersebut dilakukan guna mengetahui apakah di lahan yang dimilikinya itu layak atau tidak dibangun proyek air bersih yang besar di Kalimantan Timur.

"Berdasarkan studi kelayakan Witteveen Bos, ternyata di wilayah kami topografinya sangat mendukung untuk dibangun bendungan yang bisa menghasilkan air melimpah. Karena itu kami akhir berencana untuk juga mau masak air bersih di wilayah Kalimantan Timur agar kami bisa punya peran membantu memasak air bersih yang saat ini masih terbatas," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 8 Februari.

Menurut Hashim, berdasarkan hitung-hitungan konsultannya, suplai air bersih untuk Balikpapan dan industri sekitarnya itu membutuhkan setidaknya 300 juta hingga 330 juta atau setara dengan Rp4,7 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.389 per dolar AS).

"Itu hanya Balikpapan dan industri sekitarnya. ada industri sawit, kertas, batu bara dan pabrik kilang Pertamina. Kita perkirakan untuk Samarinda dan sekitarnya, Kota Bangun dan Tenggarong ada juga beberapa ratus juta dolar, komponen utama pipa air, itu sangat mahal, dan semakin jauh dari tempat asalnya, semakin mahal proyeknya," ucapnya.

Meski begitu, Hashim mengatakan bahwa pendanaan untuk penyediaan air bersih itu tidak akan mencapai lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat. Rencananya, pendanaan tersebut bakal dicari dari berbagai sumber investasi.

Lebih lanjut, Hashim mengatakan bahwa ada lima kontraktor asing yang sudah menawarkan. Hashim juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah berbicara dengan Bursa Efek Indonesia atau BEI untuk mengkaji skema pendanaan proyek air bersih hingga rehabilitasi hutan rusak di Kalimantan Timur.

Belum dapet proyek air bersih di IKN

Chief Executive Officer Arsari Group ini mengatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan kontrak atau memperoleh keputusan resmi soal pengadaan air bersih seiring dengan penunjukan IKN baru di Kalimantan Timur.

"Kami berterima kasih atas doanya bahwa kami akan kebagian rezeki dengan demikian masyarakat dan industri di sana, bisa mendapatkan air bersih sesuai dengan niat kami yang sudah sejak lama menjadi penyedia air bersih," ucapnya.

Menurut Hashim, perusahaannya sedang melakukan pengajuan perizinan untuk bisnis air bersih sebagai upaya menunjang kebutuhan industri maupun masyarakat.

"Kami ingin menjadi penyedia air bersih bagi warga masyarakat Penajam Paser Utara dan Balikpapan serta daerah Kaltim lainnya dipakai untuk kebutuhan seperti yang MCK, memasak dan bahkan industri," katanya.

Menurut Hashim, keinginan pihaknya untuk membuat bendungan di Kalimantan Timur semata-mata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan hanya kebetulan bahwa IKN dibangun berdekatan dengan bendungan miliknya. Sebab, rencana pembangunan telah dilakukan sejak tahun 2016.

"Semua ini (dirancang) sebelum ada ibu kota baru. Satu hal yang menarik ibu kota baru lebih dekat dengan waduk kami, 25 km dari ibu kota baru, dari istana presiden, itu waduk yang kami rencanakan tahun 2016. Sebelum ada ibu kota, kita suplai air ke Balikpapan yang 40 km dari waduk kami," tuturnya.

"Nanti proyek air bersih kita ada suplai air ke Balikpapan Samarinda kota Bangun Tenggarong dan juga ibu kota negara yang baru," pungkasnya.