Bagikan:

JAKARTA - Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI-Jamsos) Kemnaker, Indah Anggoro Putri mengatakan pertemuan antara Kemnaker dengan Garuda Indonesia dan AirAsia batal. Setelah sebelumnya dua maskapai tersebut membantah mengenai rencana pertemuan itu.

"Tidak ada agenda pertemuan dengan mereka (hari ini)," katanya saat dihubungi VOI, Kamis, 3 Februari.

Seperti diketahui, isu soal bakal adanya pemutusan hubungan kerja atau PHK di dua maskapai Tanah Air yakni Garuda Indonesia dan AirAsia, pertama kali diutarakan oleh Indah.

Indah menyebut bahwa manajemen Garuda dan AirAsia akan bertemu Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah perihal langkah strategis yang harus diambil.

Adapun rencananya, pertemuan antara Kementerian Ketenagakerjaan, Garuda Indonesia, dan AirAsia dilakukan Kamis, 3 Februari 2022.

"Garuda dan AirAsia berkoordinasi dengan saya karena mereka mau kolaps (bangkrut). Artinya ada potensi permasalahan bisnis yang berdampak pada permasalahan ketenagakerjaan, tapi Kemnaker siap bantu memediasi, seperti Pertamina," ujar Indah kepada wartawan, Senin 31 Januari.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan hingga saat ini belum ada agenda pertemuan dengan Kemnaker terkait dengan penyesuaian jumlah karyawan.

"Dapat kami sampaikan bahwa Garuda hingga saat ini belum memiliki agenda pertemuan dengan pihak Kementerian Ketenagakerjaan berkenaan dengan penyesuaian jumlah karyawan," katanya, melalui keterangan tertulis, Rabu, 2 Februari.

Irfan juga membantah isu bakal ada PHK massal di tahun ini. Menurut dia, saat ini manajemen tengah fokus untuk menjalani proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Garuda) hingga hari ini masih terus berfokus untuk menjalani proses PKPU guna memperoleh kesepakatan terbaik dalam penyelesaian kewajiban usaha dengan para kreditur," ujarnya.

Senada, manajemen AirAsia juga merespons isu PHK besar-besaran yang bakal terjadi di masapakainya. Pihak manajemen menyebut bahwa isu yang beredar saat ini tidak benar. Pasalnya operasional perusahaan stabil, bahkan menambah frekuensi penerbangan di bulan ini.

Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine menegaskan bahwa operasional perusahaannya stabil dan tidak dalam kondisi buruk.

Bahkan, kata Veranita, AirAsia juga menambah frekuensi penerbangan pada Februari tahun ini. Serta, akan terus melayani dengan pelayanan terbaik untuk pelanggan.

"Memastikan bahwa operasional kami dalam kondisi stabil dengan perkembangan yang positif. Kami terus berkomitmen untuk menumbuhkan bisnis kami bersama seluruh stakeholder," katanya dalam keterangan resmi, Rabu, 2 Februari.

Tak hanya itu, Veranita mengatakan dengan permintaan yang terus meningkat, AirAsia juga memperluas kesempatan kerja untuk para karyawan. Sehubungan dengan rencana perusahaan ke depan.

"Di AirAsia, kami selalu mengutamakan karyawan kami, dan terus berupaya memperluas kesempatan kerja bagi para karyawan sejalan dengan rencana besar kami untuk pertumbuhan yang kuat kedepannya," tuturnya.