JAKARTA - Sejak melantai di bursa pada Januari 2021 lalu, kini saham emiten pusat data (data center) PT DCI Indonesia Tbk (DCII) sudah meroket puluhan ribu persen. Hal ini pun membuat sang pendiri, Otto Toto Sugiri, masuk ke daftar 50 besar orang terkaya di Indonesia pada 2021 versi Forbes.
Menurut laporan Forbes per Desember 2021, Toto Sugiri yang menjabat sebagai Presiden Direktur DCII menempati peringkat ke-19 orang terkaya di Tanah Air dengan total kekayaan 2,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp35,75 triliun.
Saham DCII melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Januari 2021 di harga Rp420 per lembar saham. Kini saham DCII telah meroket 10.286,90 persen ke posisi Rp43.625 per penutupan perdagangan Rabu 2 Februari.
Saham DCII bahkan pernah melesat sampai 14.000 persen dan menyentuh harga Rp59.000 per lembar saham sebelum disuspensi (penghentian saham sementara) oleh bursa pada 16 Juni 2021.
Kenaikan saham DCII memang terjadi sejak awal debut seiring ramai diborong investor pada awal tahun 2021. Kemudian, saham DCII semakin melonjak setelah konglomerat Anthony Salim masuk ke saham tersebut awal Juni 2021.
BACA JUGA:
Lonjakan harga yang signifikan pada tengah tahun lalu, membuat pihak bursa mensuspensi saham DCII selama 17 Juni hingga 10 Agustus atau hampir 2 bulan. Sebagai informasi, per 31 Desember 2021, Toto Sugiri menggenggam 712,78 juta saham DCII atau setara dengan 29,90 persen.
Bisnis data center
Pada 2011 Toto Sugiri bersama 6 pendiri lainnya mendirikan DCI Indonesia. Perusahaan ini telah berkembang pesat dan menjadi pusat data terbesar di Indonesia, menyediakan lebih dari setengah kapasitas lokal di Tanah Air.
Dari empat vendor perusahaan cloud yang beroperasi di Indonesia-Alibaba, Amazon Web Services, Google Cloud, dan Microsoft, DCI mengatakan tiga di antaranya adalah klien perseroan, termasuk juga beberapa perusahaan e-commerce terbesar di Asia Tenggara.
Saat ini, DCI juga memiliki klien lebih dari 40 perusahaan telekomunikasi dan lebih dari 120 penyedia layanan keuangan di seluruh Indonesia, Asia Tenggara dan Amerika Serikat (AS).