Bagikan:

JAKARTA - Majalah Forbes kembali merilis 50 orang terkaya di Indonesia, di mana di antara sejumlah konglomerat tersebut terdapat 5 perempuan asli Indonesia yang didapuk menjadi orang paling tajir di Tanah Air.

Mengutip data Forbes, Senin 20 Desember, di posisi ke-26, mewakili keluarga pengusaha real estate, Ciputra Grup. Kerajaan bisnis Ciputra dilanjutkan oleh 4 orang anaknya, yang dua di antaranya perempuan yakni Rina Ciputra Sastrawinata dan Junita Ciputra.

Keluarga Ciputra memiliki kekayaan mencapai 1,65 miliar dolar AS atau setara Rp23,59 triliun (kurs Rp14.300 per dolar AS).

Selain duo pelanjut bisnis Ciputra, terdapat Marina Budiman seorang Co-Founder dan Presiden Komisaris perusahaan data center PT DCI Indonesia Tbk. (DCII). Marina membentuk DCII pada 2011 bersama Otto Toto Sugiri.

Dia sempat bekerja bersama Toto Sugiri di Bank Bali pada 1985 dan bergabung dalam Sigma Cipta Caraka pada 1989. Dia juga Co-Founder dari Indonet provider internet pertama di di Indonesia pada 1994.

Menduduki posisi ke-30 Orang Terkaya di Indonesia, total kekayaannya mencapai 1,5 miliar dolar AS atau Rp21,45 triliun. Selanjutnya, ada Arini Subianto di posisi 44 dari 50 Orang Terkaya versi Forbes ini. Total kekayaannya mencapai 975 miliar dolar AS atau Rp13,94 triliun.

Arini adalah anak dari taipan Benny Subianto yang meninggal pada Januari 2017. Sebagai anak tertua, Arini melanjutkan rezim kerajaan bisnis multi miliar dolar. Arini merupakan Presiden Direktur dari perusahaan holding keluarga Persada Capital Investama. Dia juga menjaga investasi Persada di produk kayu dan minyak kelapa sawit hingga karet dan batu bara.

Persada memiliki portofolio termasuk saham minoritas dalam raksasa batubara PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Arini juga berinvestasi dalam startup teknologi melalui Persada sejak 2017.

Terakhir, menempati posisi 50 dari 50 Orang Terkaya di Indonesia, atau perempuan kelima terkaya di Indonesia yakni Kartini Muljadi dengan total kekayaan mencapai Rp9,93 triliun. Kartini Muljadi dan anaknya memiliki Tempo Grup yang bergerak di bidang kesehatan, yakni perusahaan terbesarnya adalah PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSCP) yang membuat obat dan barang konsumer.

Dia merupakan pengacara dan pernah menjadi hakim, firma hukumnya Kartini Muljadi & Rekan cukup dikenal sebagai firma hukum korporasi dan komersial di Indonesia.

Anaknya, Handojo mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur Tempo Scan pada 2020 setelah 25 tahun bekerja di sana dan kini menjnadi Presiden Komisaris. Kartini juga meluncurkan buku tentang batik saat ulang tahunnya yang ke 97 pada 2017.