JAKARTA - PT DCI Indonesia Tbk (DCII) mencatatkan peningkatan kinerja di 2021. Laba dan pendapatan perusahaan milik konglomerat Toto Sugiri tersebut tumbuh signifikan di sepanjang tahun lalu.
Dalam laporan keuangan DCII, dikutip, Rabu 2 Maret, laba tahun berjalan DCII tumbuh 42,76 persen menjadi Rp261,4 miliar pada 2021. Sementara perseroan tercatat membukukan pendapatan Rp871,2 miliar pada 2021, meningkat 14,73 persen dari pendapatan perseroan di tahun 2020 sebesar Rp759,3 miliar.
Meningkatnya pendapatan perseroan ini didorong oleh pendapatan kolokasi yang naik 42,76 persen menjadi Rp828 miliar, dari Rp721,4 miliar. Adapun pendapatan lain-lain perseroan juga meningkat 13,91 persen dari Rp37,9 miliar, menjadi Rp43,23 miliar.
Meningkatnya pendapatan perseroan juga turut membuat beban pokok pendapatan perseroan meningkat 1,53 persen menjadi Rp395,23 miliar, dari Rp389,28 miliar. Meski demikian, perseroan masih mampu mencetak peningkatan laba bruto 28,62 persen dari Rp370 miliar pada 2020, menjadi Rp476 miliar di 2021.
Laba tahun berjalan perseroan juga ikut meningkat 42,76 persen menjadi Rp261,4 miliar, dari Rp183,14 miliar secara tahunan atau year on year (yoy). Hingga akhir 2021, total aset perseroan tercatat meningkat 22,78 persen menjadi Rp2,99 triliun, dari Rp2,4 triliun di akhir 2020.
Total aset lancar naik menjadi Rp297,28 miliar dan aset tidak lancar juga naik menjadi Rp2,69 triliun. Direktur Utama DCII Otto Toto Sugiri menjelaskan, kenaikan pada pos aset lancar, terutama berasal dari piutang usaha pihak ketiga yang meningkat sebesar Rp111,5 miliar atau 109 persen. Hal ini sejalan dengan kenaikan pendapatan perseroan.
BACA JUGA:
Sementara itu, kenaikan pada pos aset tidak lancar terutama pada pos aset tetap neto meningkat sebesar Rp477 miliar atau 22 persen untuk penambahan aset tetap berupa bangunan, peralatan mekanis, listrik dan jaringan untuk perluasan gedung data center perseroan.
"Investasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas colocation milik perseroan dalam rangka memenuhi permintaan pelanggan dan meningkatkan pendapatan perseroan," ujar Toto.
Adapun jumlah liabilitas perseroan juga naik 3,5 persen menjadi Rp1,77 triliun, dari Rp1,71 triliun di akhir Desember 2020. Jumlah ekuitas DCII juga melesat 68,85 persen di akhir 2021 menjadi Rp1,21 triliun, dari Rp719 di akhir 2020.