Bagikan:

JAKARTA - Harga minyak mentah dunia yang naik turun belakangan ini ditanggapi pengamat akan berdampak pada kenaikan harga BBM.

Menurut Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, kecenderungan peningkatan harga minyak mentah yang terjadi akan berdampak pada harga jual BBM seperti kenaikan harga yang tidak bisa dihindari.

Namun Komaidi menyampaikan, kenaikan harga juga bisa dihindari jika pemerintah memberikan tambahan subsidi. Dalam hal ini seberapa besar dampak kenaikan harga minyak akan ditentukan oleh kebijakan harga BBM dari masing-masing negara.

"Tentu saja pilihan kembali ke pemerintah mau naikkan atau tidak. Bisa saja tidak kalau mau beri subsidi," ujar Komaidi kepada VOI, Jumat, 21 Januari.

Dikutip dari Reuters, minyak mentah berjangka Brent tergerus 6 sen menjadi 88,38 dolar AS per barel setelah sehari sebelumnya melonjak menjadi 89,17 dolar AS per barel dan merupakan level tertinggi sejak Oktober 2014 dan telah menguat 13 persen sejauh tahun ini.

Sementara itu harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Februari turun 6 sen menjadi 86,90 dolar AS per barel pada hari terakhir masa berlaku kontrak.

Penurunan harga minyak ini ditengarai akibat tertekan aksi aksi ambil untung yang dilakukan pasar setelah penguatan harga ke level tertinggi tujuh tahun belakangan ini.

Komaidi juga mengingatkan masyarakat dan pemerintah untuk mewaspadai periode menuju pemulihan dari COVID-19 mengingat pasti akan terjadi peningkatan konsumsi terhadap bahan bakar.

"Konsumsi pasti naik dan harga berpotensi makin meningkat jika produksi tidak dapat mengimbangi," pungkasnya.