Sandiaga Uno Optimistis Tahun 2022 Bakal Jadi Kebangkitan Industri Perhotelan Nasional
Sandiaga Uno puji inovasi yang dilakukan hotel Sheraton, Yogyakarta. (foto: tangkapan layar instagram)

Bagikan:

JAKARTA - Industri perhotelan selama ini menjadi yang paling terdampak pandemi COVID-19. Namun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengaku optimistis tahun 2022 ini bakal menjadi tahun kebangkitan industri perhotelan nasional.

"Sukses dan tetap semangat, guys! Tahun 2022 ini akan menjadi tahun kebangkitan industri perhotelan. Saya sangat optimis lapangan kerja akan semakin banyak terbuka dan ekonomi akan semakin meningkat," ucapnya, dikutip dari Instagramnya @sandiuno, Sabtu, 15 Januari.

Sandiaga menjelaskan sikap optimistis tersebut berangkat dari fakta di lapangan bahwa para pelaku industri perhotelan sudah mulai mengadopsi berbagai inovasi untuk bisa bertahan di masa pandemi COVID-19 ini.

Contohnya, kata Sandiaga, seperti inovasi yang dilakukan Hotel Sheraton Yogyakarta. Mereka memberikan pengalaman menginap yang berkesan bagi pelanggan dengan hiasan kreatif di kamar. Sehingga, tak perlu lagi menginap di kamar sekelas president suite untuk merasakan pengalaman yang berbeda dan berkesan.

"Cukup dengan kamar biasa saja dan hiasan kreatif yang out of the box seperti ini sudah bisa membuat bahagia dan mengobati rasa lelah setelah seharian beraktivitas. Great job @sheratonjogja! Ini adalah bukti bahwa inovasi tidak harus mahal. Inovasi hanya butuh ide-ide baru yang fresh," ucapnya.

Sebelumnya, pandemi COVID-19 yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 telah membuat sektor pariwisata dan perhotelan babak belur. Penurunan di sektor pariwisata berpengaruh pada merosotnya okupansi hotel, pendapatan hotel, hingga hospitality sektor bisnis ekonomi kreatif. Termasuk jasa yang ada dibidang pariwisata.

Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah untuk mendukung industri ini kembali bangkit. Salah satunya adalah dukungan pendanaan.

Menteri Keuangan (Menkeu) mengatakan bahwa pada tahun 2022, ada alokasi anggaran sebesar Rp9,2 triliun yang terdiri dari alokasi untuk belanja pemerintah pusat Rp6,5 triliun dan Rp2,8 triliun melalui transfer ke pemerintah daerah.

"Melalui alokasi anggaran ini, diharapkan akan dapat mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif dari tiga aspek, yaitu aksesibilitas; atraksi dan amenitas; serta melalui 2P (promosi dan partisipasi pelaku swasta)," ujar Sri, dalam keterangan tertulis, Senin, 27 September 2021.