Bagikan:

JAKARTA - Tahun 2022 sektor pariwisata dunia kembali bergeliat. Wisatawan kembali mengangkat koper untuk berjalan-jalan, baik di luar negeri. Apalagi sejak lockdown di berbagai negara dicabut.

Kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno, hingga Oktober 2022 ada 3,92 juta wisatawan yang datang. Jumlah itu naik signifikan dibandingkan 2021 yang hanya 1,56 juta wisatawan asing.

"Jumlah wisman yang sudah 3,92 juta hingga Oktober 2022 itu, kami optimis pada 2023 mendatang bisa naik antara 3,5-7,4 juta wisman datang ke Indonesia," ujar Sandiaga Uno, Rabu 28 Desember.

Sementara itu, jumlah pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) hingga Oktober 2022 mencapai 633-703 juta pergerakan, naik dari 2021 yang hanya 603,02 juta. Pada 2023 mendatang Kemenparekraf menargetkan kenaikan pergerakan 1,2 hingga 1,4 miliar.

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) kontribusi pada pendapatan domestik bruto (PDB) pariwisata pada 2022 hingga kuartal ketiga sementara mencapai 3,6 persen naik signifikan dari 2021 yang hanya 2,40 persen. Pada 2023 mendatang Kemenparekraf menargetkan bisa memberi kontribusi 4,1 persen.

Nilai devisa pariwisata pada 2022 data sementara sudah mencapai USD4,26 miliar naik signifikan dari 2021 yang hanya US0,49 miliar,

"Dengan kondisi terus membaiknya pandemi dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, kami optimistis pada 2023 kontribusinya bisa naik lagi di USD2,07-5,95 miliar," jelas Sandiaga.

Sandiaga Uno menuturkan, catatan positif lain di 2022 antara lain ekspor ekonomi kreatif (Ekraf) hingga November 2022 sudah mencapai US24,79 miliar, nilai tambah Ekraf mencapai Rp1,236 triliun.

“Jumlah tenaga kerja pariwisata juga naik hingga 22,89 juta orang pada 2022, sedangkan tenaga kerja ekraf mencapai 23,98 juta orang,” tuturnya.

Lebih lanjut, Sandiaga Uno menuturkan, tahun 2022 menjadi titik kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, yang pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat.

Bahkan kebangkitan itu menjadi tumpuan para pemimpin pengambil keputusan dalam pertimbangannya terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Resesi ekonomi global memang menjadi tantangan, tapi kita harus tetap optimis, berdasarkan data-data dan proyeksi kita, Target-target itu telah mengungguli negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam, Thailand dan juga Malaysia. Karenanya, resesi menjadi tantangan dan fokus terbesar bagi sektor Parekraf," pungkas Sandiaga.