Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa upaya pemerintah untuk memperbaiki kinerja sektor keuangan melalui strategi pendalaman pasar modal membawa pengaruh positif.

Menurut dia, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah investor pasar modal pada 2021 yang telah meningkat signifikan menjadi 7,38 juta atau melesat 90,32 persen dibandingkan dengan periode 2020. Selain itu, tren menggembirakan datang dari sisi peningkatan jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) yakni sebanyak 54 entitas baru di tahun ini.

“Saat ini porsi kepemilikan aset pasar modal Indonesia lebih didominasi oleh investor domestik. Situasi tersebut memperkuat fundamental pasar modal kita terhadap risiko eksternal yang muncul sepanjang 2021. Porsi yang besar di sisi domestik ini turut berkontribusi dalam meredam taper tantrum yang telah terjadi di semester II 2021,” ujar saat dikutip Jumat, 31 Desember.

Airlangga menambahkan, mayoritas investor pasar modal juga didominasi oleh penduduk dengan kategori usia milenial atau di bawah 30 tahun. Kategori ini dianggap memiliki literasi keuangan dan digital yang relatif tinggi sehingga lebih cepat menyerap informasi baru.

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan jika pemerintah telah memberikan insentif tarif PPh Badan yang lebih rendah sebesar 19 persen bagi wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan Terbuka. Upaya itu ditempuh untuk mendorong peningkatan jumlah IPO di pasar modal Indonesia.

“Pengendalian pandemi tetap menjadi kunci utama dalam mendorong pemulihan ekonomi tahun depan untuk berbagai sektor, termasuk di pasar modal. Ekspektasi investor akan pemulihan ekonomi telah tercermin di perkembangan pasar modal sepanjang 2021,” tuturnya.

Untuk diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat hingga mencapai level 6.500 menjelang akhir tahun ini.

Sebelumnya pada 22 November 2021, pertumbuhan IHSG sempat menembus rekor baru yakni di level 6.723,39. Untuk return di pasar modal Indonesia juga bisa mencapai 10 persen year-to-date (y-t-d). Adapun, naiknya IHSG turut mengerek nilai tukar rupiah kembali mendekati level prapandemi.

“Koordinasi dan sinergi antara pemerintah dengan seluruh stakeholders perlu diperkuat dalam menjaga optimisme pelaku pasar di 2022. Semoga seluruh strategi yang telah kita lakukan bersama selama tahun ini dapat menjadi bekal untuk menghadapi tahun depan,” tutup Menko Airlangga.