Bagikan:

JAKARTA - Meski belum secara penuh periode kuartal IV 2021 berakhir, namun Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis perkiraan pertumbuhan ekonomi akan menembus 5 persen.

Menurut dia, jika hal tersebut bisa terealisasi maka pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 bakal berada pada kisaran target yang ditentukan, yakni 3,7 persen sampai dengan 4,0 persen.

“Melandainya kasus aktif COVID-19 yang mendorong mobilitas masyarakat dan berpotensi meningkatkan sektor-sektor strategis seperti industri manufaktur dan perdagangan,” ujarnya seperti yang dirilis laman resmi, Kamis, 30 Desember.

Selain itu, Airlangga menilai dukungan sektor kesehatan seperti vaksinasi dan pemberian beragam bantuan sosial semakin mengakselerasi keadaan menjadi lebih baik.

“Tidak lupa juga ada faktor sektor pertambangan dan penggalian terus bergeliat karena tingginya permintaan ekspor dan penguatan harga komoditas,” tutur dia.

Sebagai informasi, pada periode 2022 pemerintah secara resmi mematok target pertumbuhan ekonomi di level 5,2 persen. Besaran tersebut dianggap sejalan dengan proyeksi dari sejumlah lembaga internasional seperti IMF (5,9 persen), OECD (5,2 persen), dan World Bank (5,2 persen).

“Proyeksi itu akan bisa dicapai dengan catatan kondisi kesehatan stabil, dan nilai ekspor naiknya besar karena harga komoditas juga sedang tinggi. Tapi momentum ini harus dilihat dalam 6 bulan pertama dulu untuk bisa memutuskan kebijakan selanjutnya,” tegas dia.

Airlangga menginginkan pertumbuhan ekonomi di tahun depan tetap akan tetap didukung kedisiplinan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan, menjalankan vaksinasi, sekaligus respon kebijakan ekonomi dari sisi fiskal dan moneter serta penciptaan lapangan kerja dan kesiapan bertransformasi.

“Periode 2021 adalah tahun yang berat, tetapi solusinya adalah inovasi dan optimisme. Jadi, bekal untuk 2022 adalah teruslah berinovasi, optimis, jadi kita akan maju. Jangan lupa prokes menjadi kunci, juga lakukan booster vaksin,” tutup Menko Airlangga.