JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa penguatan rupiah diproyeksi akan terus berlanjut pada tahun ini. Hal itu disampaikan langsung oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam sesi diskusi outlook perekonomian Indonesia pada hari ini.
Menurut Perry, sinyal positif ini tergambar dari nilai fundamental rupiah yang tetap kokoh terhadap valuta asing (valas) lain, utamanya dolar Amerika Serikat (AS).
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menguat dan lebih baik dari negara lain,” ujarnya di Jakarta pada Selasa, 28 Februari.
Perry menjelaskan, indikasi lain dari nilai tukar yang semakin perkasa adalah laju inflasi yang kian melandai. Selain itu, imbal hasil surat berharga negara (SBN) yang menarik dan neraca perdagangan surplus turut menopang penguatan rupiah di tahun ini.
“Bank Indonesia akan terus berkomitmen menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil,” tegas dia.
BACA JUGA:
Pernyataan Perry ini konsisten dengan yang dikemukakannya saat konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) beberapa waktu lalu. VOI mencatat, apresiasi rupiah lebih baik dibandingkan dengan apresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Filipina, Thailand, dan Malaysia.
“Rupiah yang terus menguat ini didorong oleh aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga, imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik, dan ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda,” kata Perry.