Sido Muncul Dapat Penghargaan Proper dari KLHK
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat. (Foto; Dok. Sido Muncul)

Bagikan:

JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali mendapatkan penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK).

Penghargaan itu resmi didapat setelah Kementerian LHK mengumumkan daftar peraih Proper Emas 2021 secara virtual di akun Youtube Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Selasa 28 Desember. Proper Emas tahun ini merupakan kali kedua Sido Muncul meraih penghargaan tersebut.

Sebelumnya, produsen Tolak Angin itu berhasil mendapatkan penghargaan sama untuk kali pertama pada 2020. Direktur Marketing Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, pihaknya merasa senang sekaligus bangga dengan penghargaan Proper Emas yang diraih.

Ia pun secara khusus menyampaikan apresiasi kepada Tim Lingkungan Sido Muncul. Pasalnya, berkat kinerja tim tersebut, Sido Muncul berhasil membawa pulang penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup dari Kementerian LHK.

Kesuksesan Sido Muncul dalam meraih Proper Emas, kata Irwan, juga tak lepas dari komitmen perusahaan dalam mengikuti segala regulasi yang telah dikeluarkan pemerintah.

Irwan menjelaskan, Sido Muncul melakukan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Perseroan berhasil melakukan efisiensi penggunaan listrik dengan menggunakan mesin chiller absorber untuk menggantikan chiller konvensional.

Perseroan pun berhasil menurunkan emisi gas buang dari proses produksi. Selain itu, perseroan juga berhasil berinovasi menciptakan alat herbal steam chamber guna mengefisienkan penggunaan air.

"Sido Muncul juga berupaya menurunkan beban cemaran air serta limbah non-bahan berbahaya beracun (B3) dengan pemakaian mesin grinding," ujar Irwan saat konferensi pers penerimaan penghargaan, dikutip Rabu 29 Desember.

Inovasi lainnya, kata Irwan, Sido Muncul melakukan upgrade pada sistem instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang ada di pabrik Sido Muncul. Sistem IPAL berfungsi untuk mempermudah pengelolaan limbah produksi sekaligus sebagai langkah antisipasi jika instalasi yang lama mengalami gangguan.

"IPAL mulai kami gunakan sejak dua tahun lalu karena pengelolaan limbah dari industri jamu itu jauh lebih sulit ketimbang farmasi. Limbah industri jamu punya kadar biological oxygen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD) yang tinggi,” jelas Irwan

Tak hanya itu, keberhasilan Sido Muncul dalam meraih Proper Emas tahun ini juga berkat program creating shared value (CSV) yang dijalankan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Banyumas dipilih karena memiliki komoditas kapulaga yang menjadi bahan baku produk herbal Sido Muncul.

Melalui program tersebut, Sido Muncul berupaya mendorong perekonomian petani kapulaga Banyumas. Upaya tersebut pun berdampak positif bagi kedua belah pihak.

"Biasanya perusahaan membantu masyarakat biar mandiri. Nah, yang kami lakukan itu berdampak besar pada keduanya, (tidak hanya masyarakat saja). Kami sudah menjalankan upaya tersebut sejak 1998. Sejauh ini, terdapat sekitar 130 kelompok tani yang bekerja sama dengan kami," tutur Irwan.

Sebagai informasi, anugerah Proper merupakan penghargaan yang diberikan pemerintah untuk mendorong perusahaan agar taat kepada pengelolaan lingkungan hidup. Pemeringkatan penghargaan tersebut dibagi dalam lima kategori warna. Dari aspek ketaatan, kategori warna yang akan diberikan adalah Biru, Merah, dan Hitam.

Selanjutnya, terdapat kategori Hijau dan Emas untuk perusahaan dengan kinerja lebih dari persyaratan yang ditentukan (beyond compliance) pemerintah. Adapun Kementerian LHK menetapkan 9 kriteria pengelolaan lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat.

Kriteria tersebut meliputi sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, penurunan emisi dan gas rumah kaca, efisiensi air, serta penurunan dan pemanfaatan limbah B3. Kemudian, pengelolaan reuse, reduce, dan recycle (3R) sampah, perlindungan keanekaragaman hayati, pengembangan masyarakat, serta penerapan life cycle assessment serta social return on investment.