Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mendorong industri otomotif nasional, khususnya roda empat atau lebih, dapat meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan pasar mancanegara.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengharapkan pada 2025 mendatang ekspor mobil utuh atau completely built up (CBU) dapat mencapai 1 juta unit. Menurut Menperin, target tersebut bisa dicapai melalui upaya peningkatan daya saing hasil produksi.

“Pemerintah menargetkan pada 2025 ekspor kendaraan CBU dapat mencapai 1 juta unit. Ini hanya bisa tercapai apabila semua pihak berkolaborasi dalam peningkatan efisiensi produksi dan daya saing produk, penciptaan iklim usaha yang kondusif melalui harmonisasi dan sinkronisasi regulasi di sektor otomotif,” ujarnya dalam keterangan dikutip Jumat, 10 Desember.

Menperin menambahkan, apabila hal itu bisa dicapai maka sektor kendaraan bermotor ini semakin mengukuhkan peran sentralnya dalam perekonomian RI. Pasalnya, industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting dan sebagai kontributor utama terhadap produk domestik bruto (PDB).

“Kapasitas produksi seluruh pabrik di Indonesia mencapai 2,35 juta unit pertahun, dengan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38.00 orang,” tuturnya.

Belum lagi dari sisi penyerapan investasi yang disebut Menperin memiliki jumlah yang tidak sedikit.

“Total investasi yang telah tertanam mencapai Rp140 triliun dan memberikan penghidupan kepada 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri ini,” tegasnya.

Sebagai informasi, produk otomotif RI telah berhasil diekspor ke lebih dari 80 negara. Selama Januari-Oktober 2021 tercatat sebanyak 235.000 unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp43 triliun, 79.000 set CKD dengan nilai sebesar Rp1 triliun, dan 72 juta unit komponen dengan nilai sebesar Rp24 triliun.

“Belajar dari pengalaman industri ini selama beberapa dekade, ada satu hal terpenting, yaitu komitmen dari principal untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi yang berorientasi ekspor,” tutup Menperin Agus Gumiwang.