Anak Buah Sri Mulyani Ungkap Tantangan PMI Manufaktur di Level Ekspansif: Banyak Kerjaan Numpuk dan Sulit Kirim Barang
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menilai bahwa sektor manufaktur menjadi salah satu tulang punggung perekonomian RI yang cukup strategis. Menurut dia, kinerja sektor manufaktur yang tercermin dalam Purchasing Managers Index (PMI) menjadi salah satu barometer penting dalam mendorong upaya pemilihan di masa pandemi.

Hal tersebut disampaikan Febrio menanggapi penurunan PMI Manufaktur periode November yang sedikit tergelincir menjadi 53,9 dari sebelumnya 57,2 di Oktober 2021.

“Angka ini menunjukkan bahwa langkah pengendalian pandemi semakin membuahkan hasil (PMI Manufaktur tetap ekspansif di atas level 50),” ujarnya dalam keterangan pers dikutip Kamis, 2 Desember.

Febrio menambahkan, pemerintah akan tetap mewaspadai dan mengantisipasi dinamika perkembangan pandemi guna memastikan sektor produktif tidak terdampak lebih dalam.

“Upaya pengendalian akan terus dilanjutkan agar pemulihan ekonomi, khususnya sektor manufaktur dapat semakin kuat dan konsisten,” tuturnya.

Meski berada dalam kategori terbaik, sektor manufaktur dalam negeri mempunyai sejumlah tantangan yang harus segera diselesaikan.

“Masih terjadi akumulasi penumpukan pekerjaan akibat peningkatan permintaan serta kendala pengiriman. Selanjutnya, aktivitas pembelian mencatatkan kenaikan sehingga meningkatkan stok pembelian. Hal yang sama terlihat pada stok hasil produksi yang tumbuh, sebagai akibat melonjaknya produksi dan penundaan pengiriman,” jelas dia.

Lebih lanjut, anak buah Sri Mulyani itu mengungkapkan hal lain yang perlu dicermati adalah harga input produksi meningkat dengan laju inflasi yang tercepat dalam delapan tahun terakhir didorong oleh kenaikan harga material dan biaya transportasi seiring terbatasnya pasokan.

“Hal ini menggambarkan adanya tekanan harga di tingkat produsen yang kemudian sebagian dibebankan ke konsumen yang mendorong naiknya harga di tingkat konsumen,” tegasnya.