JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengajak seluruh jajaran di Kementerian Keuangan untuk mengenang dan meneladani jasa para pahlawan di peringatan nasional 10 November. Menurut Menkeu, Hari Pahlawan tidak seharusnya hanya kegiatan seremonial saja namun juga harus memberi makna dan pelajaran sekaligus inspirasi dalam melaksanakan tugas.
Dikatakan bendahara negara jika setidaknya ada tiga hal yang dapat diteladani setiap mengenang Hari Pahlawan. Pertama, adalah tantangan dan cobaan yang akan selalu hadir dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bangsa dan negara.
“Setiap masa ada tantangannya. Kita harus tetap memilih untuk tetap berani dan memiliki semangat seperti yang ditunjukkan oleh para pahlawan pendahulu kita yang memperjuangkan setiap masa dalam menghadapi tantangan, baik menuju kemerdekaan, saat proklamasi, dan saat mengisi kemerdekaan. Tantangan akan selalu hadir, ujian selalu ada,” tutur dia dalam keterangan usai menggelar upacara peringatan secara hybrid, Rabu, 10 November.
Kedua adalah saat tantangan dan ujian hadir maka tekad dan perjuangan dilakukan. Menkeu berkata bahwa tidak ada cita-cita yang terwujud tanpa perjuangan.
“Tidak ada suatu keinginan luhur yang dapat dicapai tanpa pengorbanan. Determinasi atau tekad dan juga dedikasi serta semangat berjuang adalah esensi dari kepahlawanan,” tuturnya.
Ketiga, yaitu selalu ada pahlawan dalam setiap masa dan perjuangan.
“Selalu akan lahir pahlawan di dalam setiap perjuangan dalam menghadapi ujian,” ungkap Menkeu.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan tersebut, Menkeu menginginkan jajarannya untuk merefleksikan perjuangan pahlawan dengan meningkatkan kemampuan dan kompetensi, tidak hanya sekedar berkorban namun memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Disebut Menkeu jika Kementerian Keuangan memiliki banyak generasi muda yang menjadi aset masa depan Indonesia yang meneruskan estafet dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa. Dengan modal ini, Menkeu berharap jajaran Kemenkeu mampu mengguncang dunia dengan menjaga keuangan negara.
“Menjadikan keuangan negara sebagai instrumen yang sangat penting dan menentukan dalam mencapai cita-cita bernegara, menjaga kepercayaan masyarakat di dalam mengelola keuangan negara, menjaga amanah, dan tidak dicederai oleh perbuatan yang tidak profesional, yang tidak memiliki integritas, dan mencederai cita-cita kita bersama,” tutup Menkeu Sri Mulyani.