JAKARTA - Perusahaan ritel PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) akan membagikan dividen interim sebesar Rp100 per saham untuk tahun buku 2021.
Mengutip keterangan resmi perseroan, Direktur Legal serta Sekretaris Perusahaan Matahari Miranti Hadisusilo menuliskan bahwa pembagian Dividen Interim tidak akan melebihi laba bersih Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan per 30 Juni 2021 (tidak diaudit) yang menjadi acuan pembagian Dividen Interim.
Sebelumnya, bersamaan dengan rilis terkait laporan keuangan kuartal III 2021, perusahaan mimengumumkan bahwa Dewan Komisaris merevisi kebijakan dividen.
"Dewan Komisaris merevisi kebijakan dividen, dengan menetapkan rasio pembayaran adalah 50 persen atau lebih dari laba bersih untuk dibagikan dalam bentuk dividen interim dan dividen final," tulis manajemen Matahari Dept Store, Kamis 4 November.
Perseroan pun berencana untuk membagikan dividen interim sebesar Rp100 per saham pada 2 Desember 2021 berdasarkan visibilitas pemulihan perseroan yang lebih jelas serta neraca dan arus yang kuat.
Dividen interim akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang namanya tercatat pada Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 12 November 2021 sampai dengan pukul 16.00 WIB (tanggal pencatatan).
Adapun, jadwal pembagian dividen interim LPPF adalah sebagai berikut:
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 10 November 2021
- Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 11 November 2021
- Cum dividen di pasar tunai: 12 November 2021
- Ex dividen di pasar tunai: 15 November 2021
- Batas akhir pencatatan dalam daftar pemegang saham: 12 November 2021
- Pembayaran dividen interim: 2 Desember 2021
BACA JUGA:
Sebagai informasi, pada kuartal III/2021, Matahari Dept Store mencatatkan pendapatan bersih Rp4,08 triliun. Jumlah tersebut naik hingga 22,72 persen jika dibandingkan dengan catatan pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp3,33 triliun.
Sementara itu, perseroan berhasil berbalik untung dengan membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak Rp438,69 miliar, sedangkan pada kuartal III 2020 rugi sebesar Rp616,61 miliar.