Calon Tunggal Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Berharta Rp179 Miliar yang Melek Investasi, Punya Aset di Australia Hingga Amerika Serikat
Jenderal TNI Andika Perkasa (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI periode selanjutnya untuk menggantikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Sesuai dengan ketentuan, Jenderal Andika bakal mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh DPR sebelum resmi diangkat sebagai orang nomor satu di tubuh institusi militer RI.

Dia pun sudah menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelum menghadap parlemen.

Melansir informasi yang dirilis situs e-LHKPN, Rabu 3 November, diketahui bahwa menantu Jenderal Purn. AM Hendropriyono itu memiliki total kekayaan sebesar Rp179,9 miliar. Angka itu merupakan akumulasi dari kas setara kas sebesar Rp126,9 miliar.

Lalu, 20 unit bangunan senilai Rp38,1 miliar. Menariknya, beberapa properti kepunyaan Jenderal Andika yang berlokasi di luar negeri.

Tercatat, satu bangunan senilai 1,5 miliar di New South Wales Australia, tanah beserta bangunan seluas 2.223 meter persegi di Cadbury  Amerika Serikat dengan taksiran harga Rp4,5 miliar.

Kemudian, tanah di Cedar Croft Lane Bethesda dan di Court Potomac MD 20854 Amerika Serikat dengan nilai masing-masing Rp5 miliar dan Rp5,5 miliar.

Dalam dokumen itu dikatakan bahwa asal keempat aset properti di mancanegara itu didapatkan melalui skema hibah tanpa akta.

Selanjutnya, jenderal tentara dengan perawakan kekar ini memiliki pula kendaraan transportasi senilai Rp2,6 miliar, harta bergerak lain Rp10,1 miliar, dan surat berharga senilai Rp2,1 miliar.

Asal tahu saja, aset berlimpah calon Panglima TNI yang mencapai ratusan miliar tergolong fantastis jika dibandingkan dengan sejawatnya.

Dari sumber yang sama, redaksi mendapati kekayaan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono sebesar Rp11 miliar. Begitu juga dengan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsma TNI Fadjar Prasetyo yang berharta Rp12 miliar.