Perkembangan Ajang Kecantikan Internasional: Dulu Monopoli Wanita Cantik, Kini untuk Pria dan Transgender
Pemenang Miss World 2008, Ksenia Sukhinova dari Rusia (Sumber: Commons Wikimedia)

Bagikan:

JAKARTA - Dunia baru saja merasakan euforia Miss Universe 2020. Miss Universe 2020 seharusnya diselenggarakan pada akhir 2020. Namun karena pandemi COVID-19 gelaran ini ditunda hingga Mei 2021.

Ini ketiga kalinya dalam sejarah kompetisi diadakan setelah tahun kalender berakhir. Kejadian serupa pernah terjadi pada gelaran Miss Universe 2014 dan Miss Universe 2016, di mana keduanya diadakan pada Januari tahun berikutnya.

Berbagai negara mengirimkan delegasinya untuk unjuk kebolehan. Wanita yang didelegasi wajib memenuhi unsur B3 (brain, beauty, and behaviour). Artinya tak sekadar cantik. Delegasi harus berwawasan luas dan memiliki kepribadian yang baik.

Karenanya, idealnya tak sembarang perempuan yang dapat mewakili sebuah negara. Awalnya, beauty pageant atau kontes kecantikan memang kompetisi yang berfokus pada penjurian dan pemeringkatan fisik para kontestan.

Namun seiring berjalannya waktu, kompetisi berkembang untuk menilai kepribadian, kecerdasan, bakat, dan kemampuan kontestan. Hal-hal itu diukur melalui sejumlah indikator, termasuk bagaimana para kontestan menjawab pertanyaan juri tentang berbagai macam subjek permasalahan.

Ada empat besar kontes kecantikan yang bergengsi di dunia ini; Miss World, Miss Universe, Miss International, dan Miss Earth. Dan Miss World merupakan kontes kecantikan tertua, di mana pertama kali digelar pada 1951.

Miss World

Pemenang Miss World 2008, Ksenia Sukhinova dari Rusia (Sumber: Commons Wikimedia)

Mengutip History Today, penggagas ajang Miss World adalah Eric Morley, seorang kapten Angkatan Darat selama perang. Morley juga dikenal sebagai seorang wirausahawan hiburan dengan kelihaian yang luar biasa.

Sebelum diberi nama Miss World, kontes tersebut bernama Festival of Britain. Kontes dimaksudkan untuk sekali acara berupa kontes bikini. Acara ini populer di kalangan pers dan dijuluki "Miss World" oleh media.

Kontes ini ditujukan untuk promosi bikini. Saat itu pemenang pertama kontes, Kerstin "Kiki" Hakansson dari Swedia, dinobatkan hanya dengan mengenakan bikini, hal yang kala itu menambah kontroversi.

Acara yang dimaksudkan hanya untuk sekali seumur hidup diubah jadi ajang tahunan. Tahun berikutnya kontes Miss Universe diumumkan di Amerika Serikat (AS). Morley merasa terusik dan membujuk atasannya untuk kembali menggelar Miss World.

Sejak saat itu Miss World jadi kontes tahunan. Julia, istri Morley yang merupakan mantan ratu kecantikan bergabung dengannya untuk mengatur kontes. Moral dan kesopanan dari para kontestan pun dijaga. Miss World menarik penonton televisi di hampir setiap negara di AS dan dunia.

Hal tersebut menghasilkan uang dalam jumlah besar untuk amal. Untuk melawan tuduhan bahwa pertunjukan itu setara dengan "penjualan wanita" keluarga Morley lalu menampilkan sesi tanya-jawab untuk mengetahui intelektual para peserta. Morley sendiri senang tampil setiap tahun untuk mengumumkan hasilnya, yang diumumkan dalam urutan terendah sampai tertinggi.

Miss Universe

Andrea Mezza dari Meksiko, pemenang Miss Universe 2020 (Sumber:Tangkap layar YouTube)

Kontes kecantikan kedua adalah Miss Universe. Nama "Miss Universe" sendiri sebenarnya pertama kali digunakan oleh International Pageant of Pulchritude pada 1926. Kontes ini diadakan setiap tahun hingga 1935.

Namun akibat Great Depression dan peristiwa lain sebelum Perang Dunia II, acara tersebut diberhentikan karena adanya kehancuran. Sementara, untuk Miss Universe yang saat ini kerap diselenggarakan didirikan pada 1952 oleh Pacific Knitting Mills, sebuah perusahaan pakaian yang berbasis di California dan produsen Catalina Swimwear.

Perusahaan tersebut menjadi sponsor kontes Miss America hingga 1951. Saat itu pemenangnya, Yolande Betbeze, menolak berpose untuk publisitas dengan mengenakan salah satu pakaian renang mereka. Pada 1952, Pacific Knitting Mills menyelenggarakan kontes Miss USA dan Miss Universe, menjadi sponsor bersama selama beberapa dekade. 

Saat itu, hanya 30 kontestan yang memperebutkan mahkota dan pemenang pertama adalah Armi Kuusela dari Finlandia. Negara mana pun dapat bersaing di Miss Universe, yang perlu mereka lakukan hanyalah membayar biaya kepada organisasi untuk hak waralaba.

Namun, inilah sebagian alasan mengapa beberapa negara kecil tidak berpartisipasi. Mereka tidak mampu membayar. Biasanya pemilihan delegasi suatu negara melibatkan kontes lokal negara, di mana pemenang lokal bersaing dalam kontes nasional, tetapi ada beberapa negara yang memilih dengan seleksi internal.

Misalnya, dari tahun 2000 hingga 2004, delegasi Australia dipilih oleh agen model. Di Indonesia, delegasi yang akan bersaing di Miss Universe adalah pemenang Puteri Indonesia. Miss Universe adalah kontes kecantikan yang paling banyak ditonton di dunia. Diketahui bahwa perkiraan penonton lebih dari 500 juta penonton di lebih dari 190 wilayah. 

Miss International 

Pemenang Miss International 2013, Bea Santiago dari Filipina (Sumber: Commons Wikimedia)

Mengutip situs resmi Miss International, ajang ini pertama kali diselenggarakan di Long Beach, California, AS pada 1960. Diselenggarakan di Long Beach hingga 1967, gelaran Miss International lalu dipindahkan ke Jepang dari 1968 hingga 1970.

Pada 1971, kontes diadakan lagi di Long Beach, namun sejak saat itu setiap tahunnya Miss International diselenggarakn di Jepang hingga 2003. Sejak 2004, kontes diadakan di China atau Jepang. Peraih mahkota Miss International pertama adalah Stella Araneta dari Kolombia.

Kontes ini juga disebut 'Miss International Beauty.' Advokasi dari Miss International ini adalah mencapai dunia di mana wanita dapat hidup dengan kepositifan, kekuatan batin, dan individualitas.

Slogan Miss International adalah "pemahaman yang benar tentang Jepang di komunitas internasional" dan "realisasi perdamaian dunia melalui saling pengertian." Pada 2017, delegasi Indonesia di Miss International, Kevin Lilliana, berhasil memenangi mahkota.

Di kontes tersebut, Kevin Lilliana juga memenangkan penghargaan khusus yaitu 'Miss Best Dresser.' Kevin mengenakan kostum nasional bertemakan "Mbok Jamu Gendong and the Ancient Secret Potion" yang terinspirasi dari jamu tradisional Indonesia. Pencapaiannya Kevin menandai kemenangan pertama Indonesia di salah satu empat besar kontes kecantikan dunia.

Miss Earth

Pemenang Miss Earth 2014, Jamie Herrel dari Filipina (Sumber: Commons Wikimedia)

Miss Earth adalah kontes kecantikan bertemakan lingkungan, yang menyalurkan industri hiburan kontes kecantikan sebagai alat yang efektif untuk mempromosikan kesadaran lingkungan. Karena banyak orang mengagumi dan bercita-cita menjadi ratu kecantikan, pendiri Miss Earth, Carousel Productions, Inc, percaya pemenang kontes kecantikan menjadi pendukung yang baik dan efektif untuk tujuan yang bermanfaat.

Untuk menghidupkan visi ini, Carousel Productions Inc. menyelenggarakan dan meluncurkan Miss Earth pada 2001. Miss Earth kontes kecantikan yang memiliki alasan utama para kandidat dan pemenangnya secara aktif mempromosikan dan terlibat dalam pelestarian dan perlindungan lingkungan.

Mengutip situs Miss Earth, Selain penekanan kuat pada program perlindungan lingkungan, Miss Earth bertujuan untuk menampilkan dan mempromosikan berbagai tujuan wisata. Setiap tahun, lebih dari 80 delegasi dari seluruh dunia bersaing dalam keindahan dan pengetahuan tentang masalah lingkungan.

Pemenang Miss Earth akan menjadi duta untuk kampanye perlindungan lingkungan di seluruh dunia. Miss Earth Foundation juga bekerja sama dengan departemen lingkungan dan kementerian negara yang berpartisipasi, berbagai sektor swasta dan perusahaan, serta World Wildlife Foundation (WWF).

Manhunt International

Manhunt International (Sumber: Facebook/Manhunt Intn'l

Meski memang banyak kontes kecantikan yang diadakan untuk wanita, namun sesungguhnya ada kontes serupa yang ditujukan untuk pria. Salah satu kontes pria paling bergengsi di dunia adalah Manhunt International.

Manhunt International mengatur para peserta untuk memiliki aktivitas di luar ruangan, acara mendebarkan, presentasi publik, rutinitas pencarian bakat, bahkan kesempatan untuk bertemu dan mengesankan para wanita. Manhunt International pertama kali diselenggarakan pada 1993.

Kontes ini memiliki keunikan, yaitu panel juri yang semuanya wanita dari semua lapisan masyarakat. Penjurian itu dikatakan sebagai bentuk wanita yang menghargai kualitas pria. Seiring dengan perkembangan zaman, pada 2001 peraturan berubah dengan menyertakan beberapa juri pria.

Hal tersebut juga memberikan kesempatan kepada para pria untuk menyuarakan pandangan mereka tentang apa yang membuat model pria terbaik. Kompetisi Manhunt digelar dalam dua babak, penyisihan dan final.

Selama babak penyisihan, para kontestan dapat dinilai dari kostum nasional, pakaian renang, pakaian malam dan fesyen. Kontestan dengan skor tertinggi akan dinobatkan sebagai 16 besar finalis, dimana juri menentukan pemenang dan runner up.

Selama kontes final, beberapa penghargaan lain juga diberikan selain gelar pamungkas Manhunt International: Best in National Costume, Best Runway Model, Mister Photogenic, Mister Friendship, Mister Personality, Mister Physique dan Mister Popularity --yang dipilih oleh publik melalui media sosial.

Jenis lainnya setelah penghargaan adalah Best Runway Model, Best Commercial Model dan Best Fashion Model. Kontes lainnya yang tak kalah bergengsi adalah Mister International dan Mister World.

Miss International Queen

Finalis Miss International Queen 2020 (Sumber: Commons Wikimedia)

Selain itu ada kontes kecantikan untuk transgender, yaitu Miss International Queen. Miss International Queen adalah kontes kecantikan terbesar di dunia untuk wanita transgender dari berbagai belahan dunia. Kontes ini didirikan pada 2004.

Mengutip IBTimes, kontes ini merupakan merek dagang terdaftar dari perusahaan Thailand, Tiffany's Show Pattaya Co, Ltd. Miss International Queen diadakan setiap tahun di Kota Pattaya, Thailand.

Misi kontes ini bertujuan untuk mencapai kesadaran dan kesetaraan LGBTQ dan Transgender di masyarakat dan tenaga kerja. Semua keuntungan moneter dari acara ini masuk ke Royal Charity AIDS Foundation of Thailand.

Pada 2018, delegasi Indonesia untuk Miss International Queen, Dinda Syarief, meraih penghargaan atas kostum nasional terbaik. Saat itu, Dinda Syarif mengenakan busana serba merah yang terinspirasi dari tari topeng Cirebonan.

Kostum tersebut merupakan karya desainer Violeta Krein. Meskipun tidak se-euforia kontes kecantikan untuk wanita, namun kontes untuk pria dan transgender juga memiliki pesan yang sama yaitu setiap manusia memiliki kelebihannya masing-masing.

Siapa pun yang menang, akan menginspirasi banyak orang untuk menjadi dirinya yang terbaik dan unik. Kontes mana yang paling disukai masyarakat, mungkin itu tergantung selera masing-masing.

*Baca Informasi lain soal BERITA INTERNASIONAL atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

BERNAS Lainnya