Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menunjuk putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) partainya. 

Meski masih baru, Siti dipercaya dalam mengurus partai berlambang bintang mercy ini. Azizah yakin, keberadaannya bisa memperkuat partai tersebut.

"Dengan bergabungnya saya ke Demokrat, saya meyakini bisa memperkuat partai secara lokal dan nasional," kata Azizah kepada wartawan, Kamis, 16 April.

Azizah bergabung dengan Partai Demokrat karena ingin mendukung AHY yang dianggapnya punya kapabilitas politik mumpuni meski masih muda dengan menjabat sebagai ketua umum. Selain itu, Partai Demokrat juga dianggapnya dapat melaksanakan regenerasi dunia politik karena telah menetapkan AHY sebagai ketua umum mereka.

Selain itu, Azizah menganggap Partai Demokrat punya ideologi nasionalis-relijius. Hal ini dianggapnya memudahkan langkahnya untuk berinteraksi dengan masyarakat.

"Dengan jalan seperti ini saya mantap dan siap berjuang bersama Partai Demokrat. Partai Demokrat itu adalah pilihan politik rasional saya, sehingga saya memutuskannya secara mandiri," tegasnya.

Azizah disebut-sebut akan maju di Pilkada Tangerang Selatan 2020. Dia meyakini, keberadaannya di Partai Demokrat bisa memperkuat partai di ranah politik lokal. Selain itu, ketika dia menang di Pilkada Tangsel, Azizah meyakini suara Partai Demokrat akan meningkat di daerah ini.

"Partai Demokrat itu punya potensi yang besar. Dengan sedikit sentuhan, insyaallah, partai ini akan bangkit," ujarnya.

Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno menilai keberadaan Azizah di Partai Demokrat adalah azas mutualisme. Katanya, Nur Azizah butuh kendaraan politik maju di Tangsel dan pada saat bersamaan Partai Demokrat butuh sosok Siti Nur Azizah yang punya sumber daya politik berupa popularitas dan anak Wapres. 

"Dalam politik itu perkara biasa karena saling membutuhkan," katanya saat dihubungi VOI lewat pesan singkat.

Setiap partai, menurut Adi, memiliki kebijakan membuka kesempatan bagi eksternal masuk ke dalam jajaran pengurusnya. Namun, sebagai timbal balik, figur tersebut harus memberikan dampak positif elektoral bagi partai.

"Ini yang terjadi pada Nur Azizah. Ada harapan kekuatan politik demokrat bisa bertambah karena ia punya sumber daya politik," tegasnya.

Sementara Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai, ditunjuknya Azizah sebagai wasekjen adalah bentuk privilege yang biasa terjadi di lingkungan politik, asalkan ada timbal balik yang saling menguntungkan. "Dijadikannya anaknya Wapres Ma'ruf Amin sebagai wasekjen itu sebagai sebuah privilege," kata Ujang.

"Siti Nur Azizah diuntungkan langsung menjadi petinggi Partai Demokrat, sedangkan keuntungan Demokrat yaitu bisa ada jaringan ke RI-2 dan dalam politik merupakan hal biasa," imbuhnya.

Untuk Azizah, Ujang mengatakan, selain mengamankan langkahnya di Pilkada Tangsel, dia juga akan mendapat keuntungan bisa berkarier di ranah politik, bukan hanya tingkat lokal tapi juga nasional dengan jabatan wasekjen partai.

"Posisi wasekjen di Partai Demokrat makin menguatkan nilai jual itu. Yang biasanya dia bermain politik di tingkat lokal Tangsel. Kini (Azizah) sudah ada di lingkaran politik nasional," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, AHY telah menerbitkan dua Surat Keputusan Ketum Demokrat. Isinya, pertama adalah susunan pengurus harian Demokrat periode 2020-2025, kedua adalah susunan pengurus pleno.

"Untuk pengurus harian sejumlah 100 orang, pengurus pleno sejumlah 200 orang. Sehingga, secara rinci masing-masing kader Demokrat bisa melihat 200 nama pengurus pada posisi masing-masing dalam Surat Keputusan Ketua Umum tersebut," ucap AHY di Jakarta, Rabu, 15 April malam.

AHY mengklaim dirinya menyusun nama-nama pengurus secara cermat, tepat, adil, dan bijaksana. Sebab, rancang bangun organisasi Partai Demokrat mestilah adaptif, sesuai kebutuhan dan tantangan tugas saat ini dan lima tahun mendatang.