JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) menutup pintu kerja sama dengan PKS dan Partai Demokrat. Namun, peluang untuk Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, hingga partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) seperti Partai Golkar, PAN, dan PPP.
"Ya kita kan dengan PAN, karena kan basisnya Muhammadiyah. Dengan PKB, dengan PPP, kemudian Golkar, dengan Gerindra," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis, 23 Juni.
Hasto memastikan PDIP akan membangun kerja sama dengan partai lain. Apalagi, mereka ingin membangun semangat gotong royong demi kemajuan bangsa yang tak sekadar menghitung kalkulasi politik demi meraih kursi menteri.
"Kita ini kan membangun semangat gotong royong. Tapi kerja sama ini muncul dari satu niat terdalam bagi kemajuan Indonesia. Bukan semata-mata berapa kalkulasi politik menteri yang akan didapat dengan kerja sama itu," papar Hasto.
Sementara saat disinggung peluang PDIP berkoalisi dengan NasDem, Hasto hanya menjawab secara diplomatis. Dia bilang, partainya dan NasDem sudah bekerja sama sejak 2014 untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Oh NasDem kita kerja sama sejak tahun 2014 dan sekarang masih mendukung pak Jokowi dan Kiai haji Maruf Amin," ujar Hasto.
BACA JUGA:
Sementara peluang bekerja sama dengan PKS dan Demokrat, PDIP menutup pintu. Hasto mengatakan, dalam membangun sebuah koalisi juga harus mempertimbangkan faktor emosional dan juga fakta sejarah di belakangnya. Dua hal ini tak bisa diabaikan begitu saja.
"Nah, bagi PDI Perjuangan, kerja sama itu saling menghormati dan membawa kemajuan bagi indonesia raya kita untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan elite," pungkasnya.