Bagikan:

JAKARTA - Setiap negara tidak bisa dilepaskan dari sistem politik. Politik melekat dalam kehidupan masyarakat. Sebab warna negara punya sikap untuk menilai dan memilih aturan-aturan tentu yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sikap-sikap politik di masyarakat kemudian membentuk suatu kebiasaan yang bernama budaya politik. Budaya politik merupakan hasil panjang dari pembelajaran, pemahaman, dan analisis politik yang dilakukan masyarakat dalam kurun waktu tertentu.

Masyarakat dalam suatu negara memiliki kecenderungan politik tersendiri yang berbeda dengan negara lain. Budaya politik di Jerman akan berbeda dengan Amerika, politik Perancis akan berbeda dengan Jepang, dan sebagainya.

Lalu seperti apa budaya politik masyarakat Indonesia sebagai negara yang menganut sistem demokrasi? Berikut definisi dan budaya politik di Indonesia menurut beberapa ahli.

Definisi budaya politik

Mengutip dari buku karya Michael G. Roskin dan kawan-kawan yang berjudul Pengantar Ilmu Politik (2016), Sidney Verba, seorang ilmuwan politik Amerika, mengatakan budaya politik merupakan suatu sistem kepercayaan empirik, simbol-simbol eksresif, serta nilai-nilai yang mengukuhkan suatu situasi ketika tindakan politik diambil.

Terciptanya budaya politik berasal dari nilai-nilai pengetahuan, adat istiadat, dan norma-norma yang dipegang oleh masyarakat secara kolektif. Unsur-unsur tersebut juga jadi landasan aturan hidup masyarakat suatu negara.

Ranah budaya politik sendiri fokus pada aktivitas-aktivitas non perilaku fisik. Aktivitas tersebut di antaranya berupa sikap, pandangan, nilai, dan kepercayaan. Oleh karena itu, budaya politik merupakan kerja-kerja psikologis yang memunyai pengaruh penting bagi keberadaan sistem politik.

Budaya politik dan sistem politik merupakan dua hal yang saling beriringan. Sistem politik suatu negara ada disebabkan budaya politik warganya. Di dalam sistem politik memuat berbagai komponen, seperti fungsi sistem politik, struktur politik, hingga gabungan antara fungsi dan struktur.

Budaya politik suatu negara bisa dilihat dari perilaku warga negaranya secara masal, yang berkaitan dengan politik. Jadi bisa diterjemahkan budaya politik merupakan sikap dan tindakan masyarakat dalam merespons struktur dan kegiatan politis yang terdapat dalam suatu negara.

Tipe-tipe budaya politik

Buku karya Ikhsan Darmawan yang berjudul Mengenal Ilmu Politik (2015) menjelaskan ada 3 tipe budaya politik, di antaranya:

1. Budaya politik parokial

Budaya politik yang satu ini memiliki cakupan wilayah yang terbatas, hanya pada lingkup kecil dalam zona kedaerahan. Budaya politik parokial menunjukkan data antusiasme atau keterlibatan masyarakat dalam hal politik sangat rendah.

Penyebabnya karena faktor kognitif atau tingkat pendidikan yang rendah. Budaya politik yang satu ini biasanya terdapat pada kelompok masyarat tradisional atau berada di daerah terpencil.

Budaya politik parokial juga memerlihatkan keengganan atau kurang tertariknya masyarakat pada kontestasi politik.

2. Budaya politik subjek

Budaya politik ini merupakan kondisi suatu masyarakat yang kurang peduli dan tidak memiliki kesadaran besar terhadap sistem politik yang berjalan. Dalam budaya politik subjek, masyarakatnya lebih tertarik pada hasil dari penyelenggaraan politik.

Sementara, dalam hal proses politiknya, seperti partisipasi dan keterlibatannya terhitung rendah. Dalam budaya politik ini peran masyarakat untuk mengubah atau memberi pengaruh pada sistem politik sangatlah kecil.

Tipe ini menunjukkan bahwa masyarakatnnya hanya menanti kebijakan para penguasa atau pemegang kebijakan.

3. Budaya politik partisan

Budaya politik ini adalah kondisi suatu masyarakat yang sadar dan memberikan partisipasi besar pada konstentasi politik di negaranya. Dalam budaya politik partisipan, masyarakatnya sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Masyarakat dengan tipe budaya ini dapat berkontribusi aktif dan punya daya untuk memengaruhi kebijakan politik. Jadi putusan politik tidak bisa ditetapkan sepihak oleh penguasa.

Namun masyarakat punya andil dalam penetapannya. Budaya politik partisipan umumnya terdapat pada negara yang menganut sistem demokrasi.

Alasannya karena dalam sistem demokrasi, masyarakat dan pemerintah mempunyai hak dan kebebasan yang setara dalam suatu negara.

4. Budaya politik masyarakat Indonesia

Itu tadi penjelasan sekilas tentang budaya politik dan tipe-tipenya. Setiap negara punya budaya politik yang berbeda-beda, yang berpengaruh juga pada sistem politik yang berbeda-beda.

Menurut pendapat ahli, budaya politik masyarakat Indonesia bersifat mixed political culture. Di satu sisi, masyarakatnya memiliki budaya politik tipe parokial. Sementara di satu sisi juga masyarakatnya memegang budaya politik tipe partisipan.

Budaya politik parokial tersebut dapat terlihat dari kurangnya partisipasi masyarakat akan aktivitas politik. Kasus ini umumnya mudah ditemui pada golongan masyarakat yang tinggal di desa, pesisir, atau pedalaman gunung.

Sebenarnya selain karena tingkat pendidikan yang rendah, kurangnya antusiasme merak juga disebabkan oleh faktor ekonomi dan geografis atau sarana-prasarana. Sedangkan budaya politik partisipan dapat kita lihat dengan masifnya masyarakat Indonesia yang buka suara di setiap kegiatan politik.

Terlebih Indonesia menganut sistem demokrasi, yang mana memberika hal kepada setiap warga negaranya untuk berpendapat.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI.

BERNAS Lainnya