Bagikan:

JAKARTA – Kontroversi seputar akun kasus bernama Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo sekaligus wakil presiden terpilih, menjadi perhatian publik karena unggahan-unggahan yang menghina sejumlah tokoh politik, termasuk Prabowo Subianto.  

Publik meyakini bahwa Gibran adalah sosok di balik akun Kaskus Fufufafa setelah melalui penelusuran berjamaah warganet sampai menemukan bukti-bukti yang menunjukkan keterkaitan Fufufafa dengan putra sulung Jokowi.

Sampai saat ini, siapa pemilik akun Fufufafa masih menjadi misteri, namun sejumlah pengamat memprediksi peristiwa ini berpotensi merusak hubungan Jokowi, Gibran dan Prabowo. Tak hanya itu, isu ini juga bisa menjadi ancaman serius bagi Gibran dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil presiden.

Ancaman Serius Wapres Terpilih

Unggahan lama akun Fufufafa pertama kali muncul ke permukaan sejak akhir Agustus lalu. Sampai saat ini, akun tersebut masih menjadi pembicaraan khalayak, karena unggahannya beberapa kali menyerang Prabowo Subianto. Salah satunya ketika mengomentari berita berjudul “Prabowo Tidak Pernah Ambil Uang Pensiun dari TNI Sejak 1998”.

Akun Fufufafa kemudian menulis: “Ternyata pecatan dapat pensiunan juga” dan “Tentara pecatan, cerai, anak melambai, pendukungnya radikal, partai koalisi gak all out mendukung”.

Pernyataan itu diunggah pada 13 Desember 2018, sebelum Pilpres 2019 ketika hubungan Prabowo dan Jokowi belum seakrab sekarang. Jokowi, yang berpasangan dengan Ma’ruf Amin mengalahkan duet Prabowo-Sandiaga Uno lima tahun silam. Namun selepas pilpres, eks Gubernur DKI Jakarta ini mengajak Gerindra ke gerbong pemerintahan dan mengangkat Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.

Unggahan lain yang menjadi perhatian warganet adalah ketika akun Fufufafa melontarkan pernyataan negatif terhadap Susilo Bambang Yudhoyono.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mendampingi Presiden RI Joko Widodo menghadiri acara Gala Dinner Indonesia – Africa Forum (IAF) kedua di Imperial Ballroom, The Intercontinental Bali, Jimbaran, Bali, pada Minggu (1/9) malam. (Dok Kementerian Pertahanan)

Hingga kini, Gibran Rakabuming Raka membantah kepemilikan akun tersebut, meski warganet yakin memiliki bukti-bukti yang menunjukkan bahwa akun Fufufafa adalah milik eks Wali Kota Solo ini.

“Ya, tanya yang punya akun. Kok ke saya?” katanya kepada wartawan.

Sementara Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menuturkan, “Pak Prabowo tidak terlalu pusing-pusing yang begitu.”

Polemik akun Fufufafa, yang sampai sekarang belum terkonfirmasi siapa pemiliknya, diyakini bisa memanaskan hubungan Prabowo dengan Jokowi bahkan Gibran ke depannya. Ketika Jokowi tak lagi berkuasa, bukan tidak mungkin akan berdampak besar terhadap Gibran, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah.

Kemunculan unggahan lama akun Fufufafa bakal membuat publik sadar bahwa karier politik Gibran bukan sepenuhnya berdasarkan kapasitas dia, melainkan berkat dukungan relasi politik sebagai putra sulung orang nomor satu di Indonesia.

“Jika kemudian Joko Widodo tak lagi berkuasa, maka Gibran tidak memiliki pelindung lagi,” kata Dedi.

Ia menambahkan, kemunculan Fufufafa bisa jadi sebagai bagian dari manuver politik yang berusaha melemahkan dominasi Jokowi yang selama ini dianggap kuat dalam mengendalikan lawan politiknya. Jika tidak dikendalikan, isu Fufufafa berpotensi menjadi ancaman serius bagi Gibran dalam menjalankan tugasnya. 

“Bisa saja, munculnya Fufufafa ini bagian dari penanda jika Jokowi dan Prabowo mulai tidak harmonis, dan bagian dari manuver politik yang mencoba untuk hadang kekuatan Jokowi yang sejauh ini dominan menyandera rival politiknya,” imbuh Dedi.

Menuntut Klarifikasi Gibran

Baik kubu Gibran maupun Prabowo tampak enggan menanggapi serius kontroversi unggahan dari Fufufafa. Namun secara keseluruhan, isu ini tetap menjadi perdebatan dan menarik perhatian besar di media sosial, khususnya terkait dampak politik dan integritas digital Gibran sebagai wakil presiden terpilih.

Kemunculan Fufufafa juga dipandang sejumlah kalangan memperkuat sinyal ketidakharmonisan antara Jokowi dan Prabowo. Apalagi belakangan, riak keretakan hubungan keduanya terendus publik, terutama setelah Prabowo disebut menjadi salah satu sosok yang menentang rencana revisi Undang-Undang Pilkada oleh DPR medio Agustus lalu.

Sebuah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) milik Drone Emprit menganalisis data percakapan pada media sosial terkait polemik Fufufafa. Menurut analisis, isu ini dapat merusak reputasi Gibran di mata publik, terutama jika tuduhan yang beredar tidak ditanggapi dan ditangani dengan serius. Citra positif yang selama ini dibangun bisa terganggu oleh kontroversi yang berkaitan dengan akun Fufufafa.

“Jika publik menganggap Gibran terlibat atau tidak mampu mengendalikan situasi, hal ini dapat mengurangi dukungan dari pemilih yang sebelumnya mendukungnya,” tulis analisis Drone Emprit.

Pendukung TKN Pemilih Muda (Fanta) Prabowo – Gibran melakukan aksi saat peluncuran platform digital di depan gedung Fanta Headquarters Prabowo – Gibran, Menteng, Jakarta, Kamis (14/12/2023). (ANTARA/Galih Pradipta/aww)

Masih dari analisis yang sama, polemik ini juga dapat menciptakan polarisasi antara pendukung Gibran dan lawan politiknya, yang akan memanfaatkan isu ini untuk menyerang dan mendiskreditkan putra sulung Jokowi.

Jika isu Fufufafa tidak ditangani dengan baik, tidak hanya akan menurunkan kepercayaan publik terhadap Gibran tapi juga meragukan kemampuannya untuk memimpin dan mengambil keputusan yang baik.

“Kepercayaan yang hilang ini dapat berdampak pada efektivitas kepemimpinannya di masa depan, terutama dalam menghadapi tantangan politik dan sosial yang kompleks,” tulis analis data Drone Emprit.

Menurut Drone Emprit, Gibran sebaiknya memberikan klarifikasi, menjelaskan posisinya, serta menunjukkan komitmennya terhadap transparansi dan akuntabilitas. Karena, strategi ini penting untuk meredakan ketegangan dan mengembalikan kepercayaan publik, serta untuk menunjukkan bahwa ia mampu menghadapi tantangan yang ada.