Bagikan:

JAKARTA - Nama Emma Watson sudah lama tak terdengar. Wajahnya juga jarang muncul di layar. Kabar terbaru menyebut, Watson sudah mengakhiri karier Hollywood-nya demi menjalani kehidupan pribadi.

Menurut keterangan agennya pada Rabu, 23 Februari kemarin, Watson sudah tidak begitu aktif di dunia akting. Agennya juga menyebut, perempuan 30 tahun itu belum mengambil proyek apapun.

Daily Mail Australia melaporkan, mantan artis cilik ini lebih banyak menghabiskan waktu bersama tunangannya, Leo Robinton yang merupakan seorang pebisnis, di Los Angeles. "Mungkin dia ingin sebuah keluarga,” ujar sebuah sumber.

Ini bukan pertama kalinya Watson rehat dari dunia akting. Sebelumnya di tahun 2012, dia meninggalkan dunia seni peran demi menyelesaikan kuliahnya.

Hermione Granger

Emma Watson memulai kepopulerannya melalui peran Hermione Granger dalam waralaba Hary Potter di umur 10 tahun. Dalam film ini, ia bersanding dengan Daniel Radcliffe dan Rupert Grint.

Setelah merampungkan perannya sebagai penyihir anak-anak, Watson mulai membintangi sejumlah film remaja seperti The Bling Ring, The Perks of Being a Wallflower, serta remake film Beauty and the Beast dari Disney.

Dia juga sempat ditunjuk menjadi pemain utama film La La Land bersama Miles Teller, namun peran mereka digantikan Emma Stone dan Ryan Gosling. Sutradara Damien Chazelle membocorkan fakta ini.

Tetapi, dalam sebuah kesempatan, Watson mengatakan waktu itu namanya masih dalam tahap prematur sehingga sesuatu bisa terjadi termasuk pembatalan casting.

Little Women merupakan proyek terakhir yang diambil Watson pada tahun 2019. Sejak itu, namanya tidak pernah muncul lagi.

Transformasi

Peran Hermione Granger begitu melekat pada diri Emma Watson. Bahkan, tidak sedikit penggemar yang menyamakan karakter tersebut dengan Watson.

Hermione adalah alasan mengapa dia ingin melanjutkan kuliah. Karakter  ini digambarkan sebagai orang pintar dan selalu mampi menjawab pertanyaan guru di sekolah.

10 tahun berperan sebagai Hermione tentunya menjadi perubahan karier besar bagi seorang Watson. Perkembangan itu berubah menjadi obsesi ketika Watson melihat banyaknya penggemar yang membuat tato dari karakternya atau selalu menyebutnya Hermione setiap kali bertemu denganya.

Situasi ini terlihat menyeramkan hingga Watson sampai di satu titik di mana dirinya tidak ingin berfoto dengan penggemar. “Saya akan duduk dan menjawab seluruh pertanyaan tentang Harry Potter tetapi saya tidak mau berfoto,” katanya kepada Vanity Fair.

Dia takut penggemar tahu di mana dia berada. Dia juga merasa seperti pajangan karena kehidupan pribadinya terus terekspos. “Publisitas ini mengerikan bagi saya. Saya benci melihat nama saya di laman depan majalah.”

Memerankan karakter fenomenal, Watson muda tidak pernah menyadari peran Hermione memberi kuasa sekaligus tekanan dalam hidupnya. Kepopuleran ini menjadikan Watson lebih memilih untuk mengembangkan kariernya di luar akting.

Kuliah dan UN Women

Setelah membintangi The Perks of Being a Wallflower, Watson memilih rehat sejenak dan mengambil pendidikan di Brown University. Melansir BBC America, dosen di kampusnya meminta agar Watson keluar dari dunia akting. Tetapi, dia ingin membuktikan dosennya salah.

Sejak tahun 2014, Watson menjadi ambassador UN Women untuk mengadvokasi hak perempuan. Melalui kampanye HeForShe, wanita berumur 30 tahun ini mendapat apresiasi karena inisiatifnya tersebut.

Namun, di sisi lain ketika ia disebut sebagai panutan, dia merasa ada banyak tanggung jawab yang diberikan kepadanya. “Ketika orang memanggil saya panutan itu membuat saya takut karena saya merasa saya ditakdirkan untuk gagal.”

Dia juga ditunjuk untuk bergabung sebagai bagian dari direksi Kering, pemilik lini fesyen seperti Gucci dan Yves Saint Laurent. Watson berharap dia dapat membagikan hak kampanye wanita melalui peran barunya.