Li Wenliang Tahun Lalu: Ditangkap karena Peringatkan Potensi Pandemi, Mati Tertular karena Merawat Pasien COVID-19
Gambar Li Wenliang (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Penghormatan untuk memeringati kematian Li Wenliang disebar di media sosial di China. Li adalah seorang dokter yang memberi peringatan awal soal potensi virus "mirip SARS." Namun Li ditekan kepolisian, ia dituduh memberi komentar palsu. Li meninggal tahun lalu, 6 Februari 2020.

Li meninggal setelah tertular COVID-19 saat merawat seorang pasien di Wuhan. Li sempat memeringatkan sesama petugas medis tentang penyakit yang tampak seperti SARS atau penyakit lain yang disebabkan virus corona mematikan. Kala itu belum ada istilah resmi untuk COVID-19.

Beberapa waktu setelah pernyataan itu Li diselidiki polisi. Polisi meminta agar Li "berhenti membuat komentar palsu. Penyelidikan Li disebut karena sang dokter telah "menyebarkan rumor."

Li Wenliang (Sumber: Wikimedia Commons)

Li adalah dokter mata di sebuah rumah sakit di Wuhan, kota di China tengah, tempat kasus pertama virus corona terdeteksi pada akhir 2019. Kematian Dr Li memicu gelombang kesedihan dan kemarahan publik yang jarang terjadi atas penanganan pemerintah China terhadap wabah virus korona.

Ketika rumah sakit penuh di Wuhan, pemerintah dituduh meremehkan tingkat keparahan virus dan menyembunyikan tingkat penyebarannya. Hanya ketika kemarahan mencapai puncaknya, Li dibebaskan dan dihormati sebagai pahlawan oleh pemerintah China.

Sejak itu, lebih dari 105 juta orang telah terinfeksi virus korona dan 2,3 juta telah meninggal dengan COVID-19 di seluruh dunia.

Sensor informasi China

Gambar Dokter Li Wenliang (Sumber: Wikimedia Commons)

Kebebasan berbicara dibatasi di China, di mana pemerintah telah mempromosikan narasi resmi yang bertumpu pada penanganan wabah virus korona yang berhasil. China memang rutin menyensor komentar di media sosial.

Tetapi halaman pribadi Li di Weibo --media sosial China mirip Twitter-- telah jadi ruang langka bagi pengguna untuk mengekspresikan diri tentang trauma pandemi virus corona. Ratusan ribu pesan telah ditinggalkan di bagian komentar di unggahannya.

Lebih banyak lagi yang muncul pada hari Sabtu, 6 Februari. "Dr Li, sejarah dan orang-orang tidak akan pernah melupakanmu!" tulis seseorang dalam komentar di unggahan terakhir Li.

"Kupikir semua orang akan melupakanmu setelah setahun," tulis yang lain. "Saya salah, Anda hidup selamanya di hati orang-orang China."

Dekat dengan rumah sakit tempat Li bekerja, Li Pan mengatakan kepada Reuters: Dia orang pertama yang memberi tahu kami tentang virus itu.

"Dia pasti menganggap dampaknya akan sangat besar, tapi dia tetap memperingatkan. Itu benar-benar berani."